Senin 29 Jun 2020 14:57 WIB

Terdampak Pandemi, AP I akan Revisi RKAP 2020

saat pandemi terjadi memberikan pengaruh tersendiri bagi industri penerbangan

Rep: rahayu subekti/ Red: Hiru Muhammad
Calon penumpang menunggu jadwal keberangkatan pesawat di Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (18/3/2020). Angkasa Pura I menerapkan konsep
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Calon penumpang menunggu jadwal keberangkatan pesawat di Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (18/3/2020). Angkasa Pura I menerapkan konsep

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) berencana akan merevisi rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP). Terlebih saat ini menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, setoran dividen perusahaan BUMN kepada negara masih menjadi salah satu indikator kinerja utama atau key performance indicators (KPI) meski saat ini masih dibayangi pandemi Covid-19.

“Kami akan mengajukan revisi RKAP 2020 agar kondisi laporan keuangan dan operasional kami menjadi lebih realistis atas kondisi bisnis yang ada,” kata Handy, Senin (29/6).

Handy mengatakan, saat pandemi terjadi memberikan pengaruh tersendiri bagi industri penerbangan. Dia mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 membuat banyak perusahaan mengalami kontraksi, termasuk AP I.

Untuk itu, agar lebih maksimal dalam menjalankan bisnis, Handy menegaskan AP I akan merevisi RKAP 2020. “Target RKAP 2020 yang telah disepakati sebagai rujukan memang menjadi acuan, namun persetujuan tersebut saat masa pandemi belum melanda,” kata Handy.

Dengan adanya kondisi pandemi, Handy menuturkan KPI yang ditetapkan sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi yang ada. Terlebih menurur Handy, mengatakan dalam beberapa penelitian dan survei internasional, kelompok industri penerbangan mengalami dampak paling signifikan.

Dia mengatakan saat ini hanya sektor tertentu yang masih terus positif meski dalam kondisi pandemi. Khususnya kelompok dektor kesehatan yang mengalami kemajuan demand yang tinggi.

Padahal, menurutnya, pertumbuhan kinerja selama Januari hingga Februari 2020 sudah membuat AP I optimistis untuk mengejar terget yang direncanakan. Hanya saja, kata doa, pandemi Covid-19 yang melanda dunia dan Indonesia membuat trafik jatuh cukup signifikan. “Hal itulah yang membuat kami tengah menggodok penyesuaian kinerja untuk 2020 ini,” ujar Handy.

Meskipun begitu, Handy meemastikan AP I akan menggenjot terobosan atas upaya revenue enhancement dan cost efficiency. Handy menegaskan, AP I akan memaksimal hal tersebuy untuk menopang kinerja.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan setoran dividen BUMN kepada negara pada 2021 mendatang diperkirakan menurun akibat terdampak pandemi Covid-19. "2021 dividen BUMN tergerus banyak, paling banyak 25 persen," kata Erick. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement