Ahad 28 Jun 2020 21:55 WIB

Kepulauan Seribu Sambut Turis dengan Protokol Kesehatan

Wisatawan yang datang ke Kepulauan Seribu sudah memahami aturan protokol kesehatan.

Sejumlah penumpang menaiki kapal penyeberangan di Pelabuhan Kali Adem, Jakarta Utara, Sabtu (20/6). Penyeberangan menuju Kepulauan Seribu yang sebelumnya diprioritaskan untuk petugas kesehatan, anggota TNI/Polri, aparatur sipil negara, dan warga Kepulauan Seribu kini mulai dibuka kembali untuk akses wisatawan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan
Foto: Republika/Thoudy Badai
Sejumlah penumpang menaiki kapal penyeberangan di Pelabuhan Kali Adem, Jakarta Utara, Sabtu (20/6). Penyeberangan menuju Kepulauan Seribu yang sebelumnya diprioritaskan untuk petugas kesehatan, anggota TNI/Polri, aparatur sipil negara, dan warga Kepulauan Seribu kini mulai dibuka kembali untuk akses wisatawan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepulauan Seribu telah menyiapkan wisata ramah protokol kesehatan setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali membuka aktivitas pariwisata di masa PSBB transisi. Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kepulauan Seribu, Puji Hastuti, mengatakan otoritas pariwisata Kepulauan Seribu telah menyiapkan sarana mulai dari tempat cuci tangan hingga memastikan pengelola objek wisata mematuhi protokol kesehatan.

"Di setiap pelabuhan ada (tempat cuci tangan) dan dari pengelola homestay sarana wisata semuanya kita berikan pakta integritas untuk memenuhi sarana protokol kesehatan," kata Puji di Jakarta, Ahad (28/6).

Baca Juga

Puji mengatakan pembukaan kembali pulau-pulau di Kepulauan Seribu didasarkan pada Keputusan Gubernur Nomor 563 Tahun 2020 terkait tahapan fase satu tanggal 13 mulai dibuka wisata pantai termasuk wisata Kepulauan Seribu. Puji juga mengatakan wisatawan yang datang ke Kepulauan Seribu sudah memahami aturan protokol kesehatan sehingga aktivitas wisata berjalan dengan kondusif.

"Menurut pantauan kami kunjungan sudah banyak warga yang datang dan mereka tidak melupakan protokol kesehatan memakai masker dan mencuci tangan," ujarnya.

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta membuka tempat wisata di ibu kota secara bertahap mulai 13 Juni 2020. Pembukaan tempat pariwisata ini setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi menuju masa kenormalan baru.

Pengoperasian tempat hiburan ini wajib menaati semua protokol kesehatan yang tertuang dalam surat keputusan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 131 Tahun 2020 yang mengamanatkan semua tempat wisata yang dibuka wajib membatasi jumlah pengunjung. Jumlah wisatawan yang datang tak boleh lebih dari 50 persen.

Dalam surat keputusannya itu disebutkan pada 8 Juni 2020 tempat wisata jenis museum dan galeri sudah bisa beroperasi dengan batas waktu terakhirnya pada 2 Juli 2020. Kemudian tempat wisata pantai termasuk wisata Kepulauan Seribu (Jakarta Utara) juga sudah bisa beroperasi pada 13 Juni hingga 2 Juli 2020.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement