Ahad 28 Jun 2020 11:33 WIB

'Menjaga Nalar, Mencari Solusi Menyambut New Normal'

New norml sulit diterima nalar jika masyarakat masih anggap remeh Covid-19.

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
.
.

jatimnow.com - Jelang masa tatanan baru atau era new normal di tengah Pandemi Covid-19, para pakar Universitas Airlangga (Unair) Surabaya meluncurkan buku berjudul Menjaga Nalar, Mencari Solusi Menyambut New Normal.

Peluncuran buku tersebut berlangsung pada Jumat (26/6/2020) dalam acara Launching Buku dan Webinar via Zoom. Beberapa penulis buku seperti Prof. Dr. Mohammad Nasih, Prof. dr. Djoko Santoso, Prof. Badri Munir Sukoco dan Prof. Dr. Bagong Suyanto turut memberikan pendapatnya.

Mereka yang berasal dari berbagai disiplin ilmu menanggapi new normal cukup beragam.

Rektor Unair Prof. Nasih menanggapi new normal sulit dinalar jika perilaku manusia yang masih menganggap remeh dampak penyebaran Covid-19. Dia menyebut, terbitnya buku itu dapat menjadi awal edukasi kepada masyarakat tentang penyelesaian Covid-19 secara rasional.

"Kontribusi para akademisi Unair dalam buku ini menjadi nilai edukasi bagi masyarakat untuk tetap berfikir dengan nalar bagaimana memutus rantai Covid-19," ujar Prof Nasih dalam rilis yang diterima jatimnow.com, Minggu (28/6/2020).

Sementara Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) Unair Prof. Djoko Santoso menambahkan, penyebaran Covid-19 sangat berbahaya karena dapat menyerang dua hingga tiga orang sekaligus.

Prof. Djoko berpendapat dalam buku tersebut ada enam hal yang harus diterapkan oleh masyarakat selama new normal. Enam hal itu adalah mengurangi kepanikan, pandai membaca gejala alam, pandai berkomunikasi, mengasah keprofesian, menjaga team work dan menerapkan system besting.

"Mengurangi kepanikan adalah kunci utama menghadapi new normal karena silent hipoxia (kadar oksigen) pada masa ini perlu dijaga hingga 98 persen," jelasnya.

Pakar Ekonomi Unair Prof. Badri menjelaskan dampak Covid-19 telah mengubah tatanan ekonomi Indonesia. Agenda utama pemerintah saat ini adalah menciptakan lapangan kerja baru dan industri strategis yang melayani permintaan dalam negeri.

Pendapat Prof. Badri juga dikuatkan oleh Pakar Sosiologi Unair Prof. Bagong. Menurutnya tatanan baru pascaCovid-19 telah menciptakan budaya baru yaitu penerapan protokol kesehatan secara masif.

Dia mengungkapkan, pemerintah dalam menangani Covid-19 cenderung represif tanpa ada nilai edukasi yang sederhana. Pendekatan alternatif perlu dilakukan oleh pemerintah agar edukasi dapat tersalurkan tanpa ada paksaan.

"Pemerintah saat ini perlu menerapakan rekayasa sosial secara perlahan kepada masyarakat yang masih bandel agar sadar betapa pentingnya mengenal bahaya Covid-19," tegasnya.

Buku Menjaga Nalar, Mencari Solusi Menyambut New Normal rencananya akan diterbitkan secara cetak maupun digital. Tidak menutup kemungkinan buku tersebut akan ada jilid kedua untuk memberikan nilai edukasi kepada masyarakat tentang penyelesaian Covid-19 dari para pakar Unair.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement