REPUBLIKA.CO.ID, SURABAY -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap angka partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 tetap tinggi sebagaimana pelaksanaan Pemilu 2019. Meski, ia tak menampik jika pilkada dilakukan di tengah badai pandemi Corona.
"Harapan kami angkanya tetap tinggi," ujarnya usai menghadiri Rapat Koordinasi Kesiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di Wilayah Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Jumat sore.
Sebagai evaluasi, kata dia, bahwa partisipasi pemilih pada Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019 mencapai angka 80,90 persen atau jauh melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 77,5 persen.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam upaya untuk menyukseskan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020, telah melakukan beberapa hal, di antaranya menyelenggarakan sosialisasi Pilkada Serentak Tahun 2020. Selain itu menerbitkan beberapa surat edaran kepada bupati/wali kota penyelenggara pilkada dan Surat Edaran perihal Penganggaran Pilkada Serentak Tahun 2020.
Hal ini, lanjut dia, dilakukan supaya pelaksanaan program dan kegiatan bantuan sosial yang berasal dari Pemerintah Pusat, Provinsi, maupun bersumber dari APBD Kabupaten/Kota untuk penanggulangan korban pandemi Covid-19 tidak dimaknai sebagai kampanye dansesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
"Untuk pemantapan kesiapan pelaksanaan pilkadaserentak di Jatim, kami juga akan gelar koordinasi dengan para pemangku kepentingan yang terkait," ucap Gubernur Khofifah.
Di sisi lain, orang nomor satu di Pemprov Jatim itu juga akan mengusulkan sebanyak 8-9 penjabat sementara (Pjs) kepala daerah ke Mendagri. Ini terutama setelah ditetapkan sebagai calon bupati/wali kota oleh KPU.
"Sedangkan, terhadap 10 daerah lagi tidak diperlukan Pjs karena kepala daerahnya telah dua periode menjabat," kata mantan Menteri Sosial tersebut.
Ada 19 kabupaten/kotadi Jatim yang akan menggelar pilkada serentak pada 9 Desember 2020. Rinciannya, Kota Surabaya, Kota Blitar, Kota Pasuruan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang dan Kabupaten Ngawi.
Kemudian Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Gresik serta Kabupaten Kediri.