Jumat 26 Jun 2020 09:42 WIB

BI Jatim Ajak Kampanyekan Mudahnya Ekspor

Potensi produk ekspor Jawa Timur dan Indonesia yang sangat besar

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Bank Indonesia
Foto: Prayogi/Republika
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jatim, Difi Ahmad Johansyah mengajak pihak terkait untuk bersama-sama mengkampanyekan kemudahan ekspor. Harapannya, kata dia, agar Indonesia bisa mengikuti jejak negara lain seperti Vietnam, Thailand, Korea, dan Turki yang dengan mudah dapat melakukan kegiatan bisnis ekspor.

"Ini diharapkan dapat mengubah paradigma pelaku usaha agar bersemangat dalam memanfaatkan peluang di pasar global. Mengingat potensi produk ekspor Jawa Timur dan Indonesia yang sangat besar," ujar Difi di Surabaya, Jumat (26/6).

Difi menjanjikan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di luar negeri, untuk menjajaki potensi ekspor produk UMKM asal Jawa Timur. Termasuk dengan kantor perwakilan BI di luar negeri seperti di Tokyo, Singapura, dan Beijing. BI Jatim, juga diakuinya akan menjalin koordinasi dengan perwakilan dagang di Australia dan negara lainnya.

Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jatim, Mochamad Yatim menyampaikan, ada fasilitas yang diberikan Dirjen Bea Cukai kepada UMKM yang telah memenuhi persyaratan untuk melakukan ekspor. Yaitu berupa fasilitas KITE IKM. Fasilitas ini ditujukan tidak hanya kepada pengusaha besar saja, namun sekarang juga menyasar pelaku usaha kecil atau IKM.

Dengan adanya fasilitas ini, kata dia, Dirjen Bea cukai tidak hanya memfasilitasi kegiatan impor saja, namun juga kegiatan ekspor IKM. Berupa fasilitas pembebasan mesin, pembebasan bahan baku dan pembebasan barang-barang contoh.

"Serta adanya fasilitas PLB yang berfungsi sebagai tempat pameran pemasaran produk untuk dapat dilihat oleh pengusaha asing. Intinya Dirjen Bea cukai siap membantu mendorong kegiatan ekspor untuk UMKM, yaitu berupa kemudahan prosedur," kata dia.

Sekretaris Umum GPC HIPMI Gresik, Septrianto Maulana mengatakan, UMKM merupakan penggerak perekonomian negara. Sehingga perlu dikembangkan untuk dapat bersaing di pasar global. Saat ini, kata dia, peluang ekspor produk UMKM cukup luas. Namun UMKM yang sudah menjalankan ekspor masih tidak lebih dari 15 persen. "Padahal produk kita cukup diminati oleh negara-negara lain," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement