Kamis 25 Jun 2020 21:21 WIB

Ada Empat Tenaga Kesehatan Jepara Meninggal di Tengah Wabah

Dua di antara empat tenaga kesehatan itu sudah dinyatakan positif Corona.

Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA -- Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah yang meninggal saat berupaya memerangi Covid-19 terus bertambah. Jika sebelumnya dua orang, kini sudah bertambah menjadi empat, dan dua orang di antaranya positif COVID-19.

"Hingga kini, memang ada empat orang tenaga kesehatan yang meninggal di tengah pandemi Covid-19," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Jepara Fakhrudin di Jepara, Kamis.

Baca Juga

Ia mengungkapkan dari keempat tenaga kesehatan, tercatat ada dua orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kasus pertama, dialami tenaga kesehatan asal Kalinyamatan saat meninggal masih berstatus pasien dalam pengawasan (PDP). Namun setelahnya hasil tes usap (swab) tenggorokannya keluar diketahui positif COVID-19.

Sementara kasus kedua, merupakan perawat RSUD RA. Kartini Jepara yang meninggal Rabu (24/6) dan hasil usap tenggorokannya belum keluar. Kemudian disusul perawat di Puskesmas Bangsri I yang meninggal akibat Covid-19 dan hasil usap tenggorokan terkonfirmasi positif.

"Khusus untuk dokter yang bertugas di Klinik Welahan Jepara, kami belum bisa menjelaskan secara detail karena meninggalnya di Semarang dan almarhumah juga memungkinkan dicatat di Kudus," ujarnya.

Untuk menghindari penularan Covid-19, kata dia, kuncinya semua pihak harus mematuhi protokol kesehatan sehingga selain tenaga kesehatan juga terlindungi, masyarakatnya juga terlindungi dari kemungkinan tertular COVID-19.

Ketersediaan alat pelindung diri (APD) sendiri, katanya, tersedia cukup karena selain pengadaan juga ada bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dia mengajak, masyarakat untuk mengikuti anjuran pemerintah untuk selalu memakai masker, rajin mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak fisik dengan orang lain serta menghindari kerumunan.

Informasi yang diperoleh dari beberapa sumber, dokter yang bekerja di Klinik Mardi Nugroho Welahan Jepara disebutkan memiliki riwayat sakit ginjal. Adapun hasil tes usap tenggorokannya untuk memastikan terpapar COVID-19 atau tidak belum keluar.

Jumlah tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Jepara juga mencapai 50-an orang. Sementara hasil tes cepat COVID-19 yang dinyatakan reaktif juga cukup banyak.

Berdasarkan data Covid-19 dari website https://corona.jepara.go.id/ hari ini (25/6) pukul 18.00 WIB, tercatat jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah menjadi 261 kasus atau meningkat dibandingkan dengan hari Rabu (24/6) jumlahnya tercatat sebanyak 239 kasus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement