REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG-- Wabah pandemik Covid-19 bukan hanya memberikan dampak secara sosial dengan adanya pembatasan interaksi sosial. Namun juga secara ekonomi bagi masyarakat. Berdasarkan hasil survei, sebanyak 96 persen pelaku UKM mengalami dampak negatif Covid-19 terhadap proses bisnis dan 75 persen diantaranya mengalami dampak penurunan penjualan yang signifikan. Demikian siaran pers Bio Farma yang diterima Republika, Kamis (26/6).
Kondisi ini menyebabkan penurunan kinerja keuangan bagi beberapa mitra binaan PT Bio Farma, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka perusahaan memberikan penyaluran program kemitraan dan kebijakan stimulus kepada mitran binaan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di tengah kondisi sulit seperti saat ini.
PT Bio Farma memberikan bantuan pinjaman modal usaha dengan harapan dapat melakukan penyerapan tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran yang diakibatkan oleh wabah pandemik Covid-19. Bantuan pinjaman modal usaha ini diberikan kepada beberapa mitra binaan yang mampu bertahan dan terus berkembang dalam situasi seperti saat ini.
Penyaluran program kemitraan pada masa transisi pasca pandemik covid-19 ini akan diberikan kepada 11 mitra binaan sebagai bentuk dukungan nyata perusahaan kepada para UMKM. ''Harapan kami dengan pemberian bantuan pinjaman modal usaha ini dapat memberikan semangat kepada para UMKM untuk bangkit dan melangkah kembali di tengah kondisi wabah covid. Meski berat tapi pasti ada kesempatan dan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh para UMKM, sehingga dapat membantu pemerintah dalam memperkuat peranan ekonomi Negara,'' ujar Kepala Divisi Pengelolaan Lingkungan & Sosial PT Bio Farma, R. Herry.
Dikatakannya, dukungan lain yang diberikan oleh perusahaan kepada para mitra binaan di masa pandemik Covid-19 ini dengan memberikan restrukturisasi pinjaman Program Kemitraan. Kebijakan stimulus ini diharapkan dapat membantu dan meringankan beban UMKM, sehingga dapat bangkit dalam situasi New Normal.