REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi memamerkan massifnya tes Covid-19 kepada Presiden Joko Widodo, saat berkunjung ke Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (25/6). Joni berpendapat, massifnya tes yang dilakukan, menjadi salah satu cara untuk mengendalikan Covid-19.
"Kami laporkan bapak presiden, sampai hari ini kami sudah lakukan rapid tes 465.149 sampel. Kami juga tes PCR (polymerase chain reaction) 53.503 sampel, dan tes TCM (tes cepat molekuler) 16.051 sampel," ujar Joni.
Joni yang juga Dirut RSUD dr Soetomo itu juga memamerkan jumlah tempat tidur atau bed, yang dikhususkan untuk merawat pasien Covid-19. Joni mengatakan, setidaknya ada 13.957 tempat tidur yang tersedia di seluruh Jawa Timur. Adapun, jumlah tenaga kesehatan yang merawat pasien sebanyak 23.327 orang, 191 dokter paru-paru, dan 397 dokter penyakit dalam.
Presiden Joko Widodo menanggapi dengan pesan, agar massifnya tes yang dilakukan bisa terus dijaga. "Saya ikuti terus yang berkaitan dengan tes masih terus digalakkan, yang agresif juga mengisolasi, dan treatment secara ketat. Saya yakin sudah dilakukan, ini harus diteruskan dengan jumlah yang lebih banyak," kata Jokowi.
Terkait treatmen kepada pasien Covid-19, Jokowi mengaku telah meminta kepada Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II untuk membantu. Terutama dalam hal penanganan pasien. Jokowi meminta agar ada pemisahan antara pasien positif Covid-19 bergejala klinis ringan dan berat.
"Dipilahkan mana yang berat dan ringan penempatannya di rumah sakit mana. Sehingga semuanya tidak masuk ada di satu titik dan tidak menumpuk di satu rumah sakit. Sementara lainnya masih kosong," ujarnya.
Data dari Pemprov Jatim, per Rabu (24/6), total pasien positif Covid-19 di Jatim mencapai 10.282 orang. Dari angka itu sebanyak 3.236 orang atau setara 31,47 persen dinyatakan sembuh. Kemudian 767 orang atau setara 7,46 persen meningal dunia, dan sisanya masih dalam perawatan.