REPUBLIKA.CO.ID,GRESIK -- Kampung Nelayan yang ada di Desa Pengkahwetan, Kabupaten Gresik, Jatim dibentuk sebagai kampung tangguh Covid-19 sebagai upaya untuk menekan penyebaran virus corona yang masih tinggi di wilayah itu.
"Melalui Kampung Nelayan sebagai Kampung Tangguh Semeru, kami harapkan dapat mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus corona yang masih tinggi di Gresik," kata Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto di sela peresmian Kampung Tangguh Semeru di Kampung Nelayan dii Gresik, Selasa (23/6).
Arief mengatakan nelayan di Desa Pangkahwetan memiliki peran besar mencegah penyebaran virus corona, salah satunya dengan menerapkan standar protokol kesehatan, yakni memakai masker dan menjaga jarak antarwarga.
"Semoga dengan dibentuknya Kampung Tangguh Nelayan, bisa menggugah kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan," kata Arief.
Kepala Desa Pangkahwetan Saifullah Mahdi mengatakan di desanya kerap digunakan sebagai tempat mancing warga dari luar daerah. Oleh karena itu, pembentukan Kampung Tangguh Covid-19 bisa menggugah kesadaran masyarakat dan nelayan terkait protokol kesehatan yang harus ditingkatkan. "Semoga dengan adanya Kampung Nelayan Tangguh Semeru ini penyebaran Covid-19 dapat dikendalikan," katanya.
Sementara itu, data warga terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Gresik masih cukup tinggi, pada hari ini ada tambahan konfirmasi positif 32 pasien, meninggal dunia 4 pasien, dan sembuh 2 pasien.
Tambahan kasus konfirmasi positif itu masing-masing dari Kecamatan Cerme, Driyorejo, Duduk Sampeyan, Dukun, Gresik, Manyar, Menganti, serta Kecamatan Sidayu.
Dengan tambahan 32 kasus itu, kini pasien positif di Gresik mencapai 515 pasien, rinciannya yang masih dirawat 388 orang, sembuh 74 orang dan meninggal dunia 53 orang.