Senin 22 Jun 2020 18:06 WIB

Gerhana Matahari untuk Pengingat Manusia

Gerhana disambut umat Islam dengan melaksanakan sholat Kusuf berjamaah.

Rep: Febrian Fachri, Lilis Sri Handayani/ Red: Karta Raharja Ucu
Gerhana matahari annular di kota Chiayi, Taiwan, Ahad (21/6/2020). Selama gerhana matahari annular ini ,yang pertama dekade ini, bulan tampak menutupi matahari, meninggalkan lingkaran matahari sebagai pelek yang terlihat membentuk annulus, yang populer dikenal sebagai cincin Api.
Foto:

Kabupaten Indramayu menjadi satu-satunya daerah di Jawa Barat yang mengalami gerhana matahari cincin berupa gerhana matahari sebagian, Ahad (21/6). Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, menjelaskan, di Kabupaten Indramayu, gerhana tersebut dimulai pada pukul 15.11.WIB.

Sedangkan, puncak gerhana terjadi pada pukul 15.14. WIB dan berakhir pada pukul 15.16 WIB. "Durasi gerhana yang teramati di Indramayu adalah 4 menit 54,8 detik," kata Faiz.

Faiz menjelaskan, gerhana matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan sehingga tidak semuanya sampai ke bumi. Sedangkan, gerhana matahari cincin terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris dan pada saat itu piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari.

Akibatnya, saat puncak gerhana, matahari akan tampak seperti cincin. Yaitu, gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.

photo
Fenomena gerhana matahari sebagian terpantau dari Manado, Suawesi Utara, Ahad (21/6/2020). Gerhana Matahari Sebagian (partial) ini teramati mulai pukul 15 - (ANTARA/Adwit B Pramono)

Di daerah lain, warga Kota Palu, Sulawesi Tengah, berbondong-bondong menyaksikan gerhana matahari cincin pada Ahad. Namun, sayangnya, di Kota Palu puncak gerhana matahari cincin tidak dapat terlihat jelas karena tertutup awan tebal. Bahkan, sebagian besar wilayah Kota Palu diguyur hujan dengan intensitas sedang.

Kendati demikian, hal terse but tidak memupuskan semangat warga dalam menyambut gerha na matahari cincin. Untuk melihat gerhana ini, warga menyediakan alat bantu penglihatan agar bisa melihat gerhana secara langsung.

''Tadi kelihatan, tapi sekarang matahari tertutup awan tebal. Jadi tidak bisa kita lihat. Semoga ada terbuka sedikit sebentar,'' kata Josua Marunduh, salah satu warga Palu.

Hasil analisis BMKG Geofisika Palu, gerhana matahari cincin terjadi sekitar dua jam lamanya dimulai dari pukul 15.30 WITA hingga 17.30 WITA. Kepala Seksi Dana dan Informasi BMKG Geofisika Palu Hendrik Leopatty mengungkapkan, BMKG tetap melakukan pemantauan di menara pantau hilal di Desa Marana, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.

''Kondisi cuaca pada awal pengamatan gerimis. Pukul 16.33 WITA sudah mulai hujan hujan deras. Namun, tidak menyurut kan kami untuk melakukan pemantauan," kata Hendrik.

Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Rhorom Priyatikanto mengatakan, Indonesia diperkirakan dapat menyaksikan penuh gerhana matahari cincin pada 2031. Peneliti astronomi dan astrofisika pada Pusat Sains Antariksa Lapan, Rhorom, menuturkan, dalam dua dekade mendatang, yakni periode 2021-2040, gerhana matahari cincin lebih sering terjadi di sekitar Amerika Latin. Adapun pada Ahad kemarin, Indonesia hanya bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian sekitar pukul 15.00 WIB.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement