Senin 22 Jun 2020 15:04 WIB

Mendes: Petani Jadi Penerima BLT Dana Desa Terbanyak

Buruh kebanyakan di kota hingga hanya 2 persen yang terima BLT Dana Desa.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Indira Rezkisari
Panitia memberikan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa kepada warga di Lapangan Desa Margalaksana, Cipendeuy, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (29/5). Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mencatat sebanyak 44
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Panitia memberikan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa kepada warga di Lapangan Desa Margalaksana, Cipendeuy, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (29/5). Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mencatat sebanyak 44

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, mengatakan keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa adalah petani dan buruh tani. Abdul menguraikan presentase pekerjaan dari 7.181.331 KPM yang telah menerima BLT dana desa, yakni petani dan buruh tani sebanyak 6.297.025 atau 88 persen, lalu kedua terbanyak pedagang dan UMKM sehamuak 394.345 atau lima persen.

Sementara ketiga adalah nelayan sebanyak 316.000 KPM atau sekitar 4 persen, lalu selanjutnya ada buruh pabrik sebanyak 138.754 atau dua persen, dan terakhir guru yakni 36.179 KPM atau satu persen. "Jadi terbesar penerima BLT desa ialah petani dan buruh tani, yakni 88 persen, inu sesuai kondisi desa desa kita yang mayoritas pertanian," ujar Abdul Halim saat konferensi pers virtual, Senin (22/6).

Baca Juga

Ia juga menjelaskan, alasan jumlah penerima manfaat BLT dana desa dari kelompok buruh pabrik hanya dua persen, padahal jumlah buruh di Indonesia cukup banyak. Hal ini karena kelurahan tidak masuk dalam penerima BLT Dana Desa, lantaran buruh lebuh banyak berada di kota-kota.

"Ya karena kita tidak memasukkan kelurahan," ungkap Abdul Halim.

Mendes mengatakan bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa yang telah terserap hingga 21 Juni sebanyak Rp 4,3 Triliun lebih. Jumlah BLT Dana Desa ini sudah diterima sebanyak 7.181.331 keluarga penerima manfaat (KPM).

Ia menguraikan, di antara tujuh juta KPM itu, terdapat KPM khusus. Yakni 1.938.959 KPM yang kepala keluarganya adalah perempuan kepala keluarga, dan 278.084 KPM yang anggota keluarganya ada yang menderita penyakit kronis atau menahun.

Sementara dari sisi jumlah desa yang telah menyalurkan BLT dana desa per 21 Juni, sebanyak 68.103 desa. Jumlah ini kata Abdul Halim, setara dengan 91 persen dari 73.692 desa yang telah menerima dana desa dalam rekening kas.

"Sudah 91 persen desa yang salur, mudah-mudahan minggu ini sudah selesai semua, dalam artian desa yang menyalurkan BLT dana desa sudah semua, dan desa yang tidak salurkan yang memang tidak membutuhkan ya tidak masuk 100 persen," ujar Abdul Halim.

Kendati demikian, jika dilihat dari jumlah kabupaten belum secara merata menyalurkan dana desanya. Hingga saat ini, sudah ada 316 kabupaten yang 100 persen melakukan penyaluran. Kemudian 75 kabupaten yang penyalurannya 75 sampai 99 persen.

Lalu 36 kabupaten kota yang penyalurannya 50 sampai 74 persen. Sementara yang menyalurkan 1 sampai 49 persen 20 kabupaten, dan tujuh kabupaten yang sama sekali belum menyalurkan BLT Dana Desa.

"Yang belum sudah berkurang banyak, dulu saya mengatakan ada 11 sekarang tujuh yang belum sama sekali, tujuh itu enam di Papua dan yang satu Pulau Morotai, itu karena geografis," katanya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement