Senin 22 Jun 2020 12:47 WIB

 Diskusi IABIE, Legislator Dorong Peran Perempuan Kelola SDA

Perempuan adalah ujung tombak dari ekonomi.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Jimly Asshiddiqie saat diwawancarai wartawan di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (12/12).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Jimly Asshiddiqie saat diwawancarai wartawan di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (12/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IV DPR RI Endang Setyawati Thohari mendorong peran perempuan untuk bisa mengelola sumber daya alam (SDA). Dia menilai, yang terjadi saat ini perempuan kurang diberi kesempatan untuk mengelola sumber daya alam.

"Kebetulan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati nomor 2 di dunia. Ini ternyata peran perempuan dalam mengelola keanekaragaman hayati ini penting untuk mengantisipasi pangan," kata Endang, dalam diskusi bersama Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE), Ahad (21/6).

Sebagai peneliti perempuan, dirinya menyayangkan, tidak adanya dukungan yang kuat dari pemerintah terhadap penelitian, khususnya penelitian yang dilakukan perempuan. Oleh karena itu, dia menilai, ada dua hal yang harus diperhatikan dalam membangun sumber daya manusia (SDM). Pertama yaitu adanya political wiill, dan yang kedua yaitu perlu adanya grand strategi.

"Di sini saya mau mengemukakan bahwa potensi lokal kita harus kita amankan, kita kelola dengan baik dengan berbagai penelitian. Sayang nya political wii kita kurang kuat untuk melindungi atau memberikan dorongan kepada peneliti-peneliti perempuan yang telah berhasil," ujarnya.

Endang juga memandang bahwa perempuan adalah ujung tombak dari ekonomi. Menurutnya, perempuan tidak hanya berperan di lembaga keuangan mikro tetapi juga penting dalam mengelola sumber daya alam. 

"30 persen peneliti indonesia perempuan. Hanya 90 peneliti perempuan dari 1 juta penduduk di Indonesia kan miris, apalagi saya sudah tua, sudah 72 tahun harus punya generasi penerus," ungkapnya. 

Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddique menilai, selain kualitas SDM, kualitas institusi menjadi satu hal yang juga sangat penting. Menurutnya kualitas institusi itu lah yang mempengaruhi maju mundurnya suatu bangsa.

"Jadi bukan quality of individual, tapi bagaimana individu-individu ini yang berkualitas unggul SDM nya itu terorganisir dalam suatu cara kerja melembaga, baik itu political institution, maupun economic institution, dan bahkan social institituion," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement