REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar lomba inovasi daerah tatanan normal baru produktif dan aman Covid-19. Sebanyak 84 pemerintah daerah menjadi pemenang lomba tersebut dengan hadiah yang disiapkan dana insentif daerah mencapai Rp 165 miliar oleh Kementerian Keuangan.
"Total terdapat 84 pemenang terdiri atas juara satu, dua, tiga, untuk tujuh sektor dan empat klaster pemerintah daerah dengan total hadiah dana insentif daerah sebanyak Rp 168 miliar," ujar Tito dalam sambutan acara penganugerahan pemenang lomba, Senin (22/6).
Pemenang pertama mendapatkan dana insentif sebesar Rp 3 miliar, pemenang kedua Rp 2 miliar, dan pemenang ketiga Rp 1 miliar. Sementara ketiga juara masing-masing terdapat di empat klaster dalam tujuh sektor.
Ketujuh sektor tersebut diantaranya pasar tardisional, pasar modern, hotel, restoran, tempat wisata, transporatsi publik, dan pelayanan tepadu satu pintu (PTSP). Setiap sektor dibagi empat klaster pemda yakni lomba antarprovinsi, antarkabupaten, antarkota, dan antardaerah tertinggal atau perbatasan.
Tito menjelaskan, lomba ini sebagai langkah mempersiapkan Indonesia menyongsong tatanan normal baru. Kemendagri bersama Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kementerian PAN-RB, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perdagangan, serta BNPB mengadakan lomba protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 antardaerah.
Tito menjelaskan, peserta lomba mengirimkan video dengan durasi maksimal dua menit yang menggambarkan protokol kesehatan dan simulasi di sektor yang dipertandingkan. Semua pemda diperkenankan mengikuti lomba di setiap sektor yang dipertandingkan.
Ia mengatakan, lomba ini telah dimulai sejak 29 Mei 2020. Kemendagri menerima setidaknya 2.517 video dari pemerintah daerah yang mengikuti lomba tersebut. Mantan Kapolri itu menuturkan, video pemenang akan disosialisasikan ke publik melalui media masa dan media sosial. Menurut dia, video para pemenang diharapkan dapat menjadi model untuk ditiru pemerintah daerah lain.
"Serta memberikan kesadaran masyarakat untuk berinovasi dan juga beradaptasi dengan tatanan baru produktif yang penting untuk mendukung kehidupan sosial ekonomi kita semua. Namun tetap aman dari bahaya covid-19," kata Tito.