Senin 22 Jun 2020 10:54 WIB

Ekonomi Berbasis Keumatan Diharapkan Jadi Konglomerasi Baru

Setahun terakhir Pemprov Jabar sudah membiayai lebih dari 1000 pesantren lewat OPOP

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Melalui pembiayaan yang difasilitasi  Kementerian Koperasi dan UKM,  ekonomi berbasis keumatan bisa menjadi konglomerasi baru dengan mengedepankan ekonomi yang berkeadilan sesuai sila kelima Pancasila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Foto: istimewa
Melalui pembiayaan yang difasilitasi Kementerian Koperasi dan UKM, ekonomi berbasis keumatan bisa menjadi konglomerasi baru dengan mengedepankan ekonomi yang berkeadilan sesuai sila kelima Pancasila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mendampingi kunjungan kerja Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Teten Masduki di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ittifaq, Kampung Ciburial, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Ahad petang (21/6).

Dalam agenda tersebut, pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi dan UKM berkomitmen mengembangkan koperasi pangan pertanian dengan memberikan pembiayaan kredit kepada Koperasi Ponpes Al Ittifaq sebesar Rp7,3 miliar melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM.

Menurut Ridwan Kamil, ia mendukung upaya pemerintah karena selain peternakan dan perikanan, pertanian adalah salah satu sektor yang tidak terlalu terdampak oleh pandemi global Covid-19 di Jabar.

Ridwan Kamil mengatakan, melalui pembiayaan yang difasilitasi Kementerian Koperasi dan UKM, ia pun berharap ekonomi berbasis keumatan bisa menjadi konglomerasi baru dengan mengedepankan ekonomi yang berkeadilan sesuai sila kelima Pancasila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

“Ada akad kredit dalam waktu dekat yang difasilitasi Pak Menteri (Koperasi dan UKM). Sesuai sila kelima (Pancasila) Keadilan Sosial, harapannya bisa dimiliki oleh kebersamaan bukan oleh satu orang saja dengan ekonomi keumatan,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Emil juga meminta kepada Kementerian Koperasi dan UKM agar membuat daftar komoditas yang bisa ditanam oleh para petani sesuai dengan kebutuhan pasar.

Karena, dalam setahun terakhir ini, Pemerintah Provinsi Jabar pun sudah memberikan pembiayaan kepada lebih dari 1.000 pesantren melui program One Pesantren One Product (OPOP) yang bertujuan mengembangkan ekonomi berbasis keumatan dan mendorong kemandirian ekonomi pesantren.

“(Modal melalui OPOP) dari Rp 1 miliar, Rp 500 juta, Rp 100 juta, sampai Rp 50 juta. Karena visi Jabar Juara Lahir Batin ini agar pesantren-pesantren punya dimensi baru yaitu dimensi ekonomi,” katanya.

Emil juga mengapresiasi upaya Ponpes Al Ittifaq dalam menggerakkan ekonomi keumatan. Termasuk, dengan mengembangkan aplikasi berbasis digital dengan domain Alifmart.id. Aplikasi ini diharapkan bisa menjadi market place bagi ponpes dan petani dalam mengembangkan bisnis pangannya.

“Pesantren ada yang baru memulai, ada yang sudah bergerak, dan ada yang sudah menengah menuju besar, salah satunya Al Ittifaq ini. Dimana kelebihannya selain di pertanian yang tangguh terhadap (dampak ekonomi) Covid-19 kesananya meningkat, juga spirit Al Ittifaq terkait (memanfaatkan) teknologi," papar Emil.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, kunjungan kerjanya ke Jabar selama dua hari ini adalah untuk memastikan bahwa stimulus pembiayaan untuk koperasi dan UKM sudah berjalan. Pemerintah pun mengucurkan anggaran hingga Rp 124 triliun untuk membantu relaksasi pembiayaan, terutama pembiayaan sektor riil, yang terdampak Covid-19.“Hari ini kami ada di Koperasi Pesantren Al Ittifaq dan tadi sudah deal pembiayaan Rp7,3 miliar,” kata Teten.

Teten pun berharap, agar koperasi yang telah berkembang dengan baik seperti Koperasi Pesantren Al Ittifaq bisa menjadi agregator untuk pengembangan koperasi, khususnya koperasi pangan lainnya.

Menurut Teten, Koperasi Pesantren Al Ittifaq ini, koperasi pangan bahkan sudah ekspor. Koperasi sektor riil dan koperasi produksi. Sehingga, koperasi sektor pangan ini menjadi prioritas Kementerian Koperasi dan UKM untuk ditumbuhkembangkan.

“Jadi, kami punya komitmen. Saya sudah sampaikan kepada Pak Kyai (Pengasuh Ponpes Al Ittifaq KH Fuad Affandi) bahwa ayo kita sama-sama membangun dan membesarkan (Koperasi Pesantren Al Ittifaq) dan mungkin bisa menjadi agregator koperasi-koperasi pangan yang lain,” paparnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement