Senin 22 Jun 2020 10:45 WIB

Ini Lima Deputi Kantor Staf Presiden

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melantik lima deputi Kantor Staf Presiden

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melantik lima deputi Kantor Staf Presiden di Gedung Bina Graha Jakarta, Senin (22/6). Pelantikan Deputi tersebut dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun 2020 tentang Pengangkatan Deputi di Lingkungan Kantor Staf Presiden tertanggal 15 Juni 2020.

Dalam sambutannya di acara pelantikan tersebut, Moeldoko menegaskan amanah diberikan kepada para Deputi KSP atas dasar sebuah prestasi. Jabatan deputi di lingkungan KSP adalah sebuah penilaian yang panjang.

“Saya ingin membangun tradisi agar regenerasi dalam KSP menjadi baik. Semua punya kesempatan menjadi deputi. Organisasi ini agar berjalan lebih baik, tidak ada penilaian yang subyektif bukan atas dasar suka atau tidak suka,” tegas Moeldoko dalam siaran pers, Senin (22/6).

Berikut profil lima deputi KSP yang dilantik:

1. Febry Calvin Tetelepta

Dilahirkan di Ambon, Maluku pada 14 Februari 1969. Memperoleh gelar sarjana filsafat dari Universitas Kristen Indonesia Ambon, Maluku dan Magister Hukum dari UKI Jakarta. Menjadi Tenaga Ahli Utama KSP sejak 2015 membidangi masalah infrastruktur dan perhubungan. Pada 2015, Febry juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Lembaga Sensor Film (LSF). Dia memiliki pengalaman sebagai komisaris pada sebuah perseroan milik swasta. Febry dilantik menjadi Deputi I KSP Bidang Infrastruktur, Energi dan Investasi sejak 22 Juni 2020.

2. Abetnego Panca Putra Tarigan

Dikenal sebagai aktivis LSM bidang lingkungan, Abetnego dipercaya sebagai Deputi II KSP Bidang Pembangunan Manusia. Lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara pada 1 Juni 1976. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Institut Bisnis Nusantara (IBN) Jakarta. Saat ini sedang menyelesaikan studi di Program Pasca Sarjana Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, Jakarta. Abetnego pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Sawit Watch, Direktur Eksekutif Walhi . Sejak 2016 menjadi Tenaga Ahli Utama KSP yang membidangi isu lingkungan.

3. Panutan S Sulendrakusuma

Panutan dikenal sebagai akademisi bidang ekonomi dan pernah menjabat sebagai Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Kalbe. Meraih gelar doktor bidang manajemen keuangan dari Universitas Indonesia. Panutan meraih dua gelar sarjana strata satu dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran dan Sarjana Hukum dari UI. Gelar magister teknik dan manajemen industri diperolehnya dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Dilantik menjadi Deputi III KSP bidang Perekonomian sejak hari ini (22/6/2020). Lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada 17 Oktober 1967.

4. Juri Ardiantoro

Doktor sosiologi lulusan University of Malaya, Malaysia ini dikenal sebagai pegiat isu tentang pemilihan umum. Pria kelahiran Brebes, Jawa Tengah pada 6 April 1973 ini pernah menjadi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat pada 2016-2017. Pada 2018, dia dilantik menjadi Tenaga Ahli Utama (TAU) KSP dan sejak 22 Juni 2020 dilantik menjadi Deputi IV KSP Bidang Informasi dan Komunikasi Politik. Selain menjabat sebagai Deputi IV KSP, Juri juga masih menjadi salah satu ketua di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

5. Jaleswari Pramodhawardani

Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini dikenal sebagai pengamat isu militer serta pertahanan dan keamanan. Dilahirkan di Surabaya, Jawa Timur pada 11 Agustus 1964. Meraih gelar sarjana strata satu dari FISIP Untag 1945 Jakarta. Sedangkan gelar S2 diperoleh dari Pusat Studi Kajian ilmu Wanita UI. Jaleswari menjabat sebagai Deputi V KSP sejak 2016 hingga 2019. Kini dia dilantik kembali menjadi Deputi V KSP Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement