Ahad 21 Jun 2020 16:27 WIB

Sembilan Provinsi Nol Kasus Covid-19, DKI Kembali Tertinggi

Ada sembilan provinsi melaporkan tidak ada penambahan kasus positif Covid-19.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. (ilustrasi)
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, 18 provinsi hari ini melaporkan penambahan kasus positif di bawah 10 kasus. Sembilan provinsi di antaranya, melaporkan tidak ada sama sekali penambahan positif Covid-19.

Sembilan wilayah itu yakni Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Riau dan Sulawesi Barat.

Baca Juga

"Ada 18 provinsi yang hari ini melaporkan penambahan kasus dibawah 10 dan ada sembilan provinsi yang hari ini tidak melaporkan ada penambahan kasus sama sekali," ujar Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Ahad (20/6).

Sementara, sembilan provinsi lainnya yang penambahan kasus positif Covid-19 di bawah 10 antara lain Banten, DIY, Kalimantan Utara, NTB, Sumatera Barat, Lampung, Papua Barat, NTT, dam Gorontalo.

Hari ini, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 862 kasus pada Ahad (20/6), sehingga total kasus positif Covid-19 di Indonesia keseluruhan berjumlah 45.891 orang. Penambahan lima provinsi hari ini ditempati oleh DKI Jakarta dengan 142 kasus, Sulawesi Selatan 112 kasus, Jawa Tengah 99 kasus, Kalimantan Selatan 94 kasus, dan Jawa Timur 91 kasus.

Selain penambahan kasus baru, pemerintah juga mencatat penambahan pasien sembuh sebanyak 521 orang sehingga total 18.404 orang pasien yang telah sembuh. Kemudian pasien meninggal bertambah 36 orang sehingga total 2.465 pasien meninggal.

"Sudah 439 kabupaten maupun kota terdampak di 34 provinsi, kita masih melakukan pemantauan terhadap orang dalam pemantauan sebanyak 42.714 orang dan pasien dalam pengawasan 13.225 orang," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement