Ahad 21 Jun 2020 02:48 WIB

Menko PMK Targetkan Indonesia tak Lagi Impor PCR Kit

Biofarma, mampu membuat PCR kit sebanyak 50.000 per pekan.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy
Foto: ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menargetkan Indonesia tidak lagi mengimpor Polymerase Chain Reaction (PCR) kit atau alat pengetesan spesimen secara usap.

"Kalau bisa diusahakan dalam waktu yang tidak lama, nanti 100 persen sudah tertutup oleh produksi dalam negeri sendiri, sehingga tidak tergantung impor, syukur-syukur nanti kita ekspor," katanya, Sabtu (20/6).

Saat ini, kata dia, perusahaan di bawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Biofarma, mampu membuat PCR kit sebanyak 50.000 per pekan. Ia berharap Indonesia tidak perlu lagi mengimpor barang tersebut dan justru harus bisa mengekspor.

Di kawasan PT Biofarma, kata dia, ada gedung milik Kementerian Kesehatan yang bakal dialihfungsikan untuk tambahan tempat produksi PCR kit sehingga target produksi dua juta PCR kit dalam satu bulan bisa terpenuhi.

"Tadi Pak Menteri Kesehatan sudah menginstruksikan dan menyarankan supaya untuk dalam waktu dekat ini kebutuhan PCR kit sudah bisa dicukupi dari dalam negeri, dari Biofarma sendiri," kata dia.

Menteri Muhadjir juga meminta PT Biofarma mempercepat pembuatan vaksin Covid-19. Saat ini, kata dia, proses pembuatan vaksin Covid-19 bekerja sama dengan industri dari Tiongkok.

Direktur Utama PT Biofarma Honesti Basyir menyampaikan pihaknya tengah merencanakan untuk melakukan uji klinis penelitian vaksin Covid-19 pada Juli 2020.

"Rencananya bulan Juli ini kita uji klinis, lalu tahun depan (targetnya) kita produksi," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement