REPUBLIKA.CO.ID, HALMAHERA UTARA -- Pandemi Covid-19 turut berdampak pada Kabupaten Halmahera Utara di Provinsi Maluku Utara. Komandan Kodim 1508/Tobelo, Letkol Inf Raymond Sitanggang mengantisipasi dampak wabah Corona pada kebutuhan pangan, dengan memanfaatkan sebagian lahan markas Kodim untuk pertanian dari luas total 7,5 hektar.
Letkol Inf Raymond Sitanggang mengatakan untuk mengantisipasi musim kemarau dan krisis pangan, Kodim 1508/Tobelo memanfaatkan sebagian lahan markas untuk mengembangkan tanaman pangan, hortikultura dan peternakan didukung pemerintah daerah dan warga.
"Sekitar 3,5 hektar lahan markas untuk kantor markas dan pemukiman dari total 7,5 hektar. Kami berupaya mengantisipasi kemungkinan terburuk akibat outbreak sampai lockdown sehingga kebutuhan dasar tetap terpenuhi," katanya, Sabtu (20/6).
Menurutnya, saat ini sedang proses pembuatan kandang dan tempat penggemukan ternak di bawah supervisi Dinas Perternakan Kabupatan Halmahera Utara, untuk memberikan hasil dan pengembangan yang lebih baik.
Letkol Inf Raymond Sitanggang menyadari masyarakat Halmahera Utara turut terdampak wabah Corona. Banyak yang kehilangan pekerjaan, penghasilan bahkan nyaris kehilangan kebiasaan turun-temurun seperti bersalaman.
"Semua itu tidak perlu ditakutkan, karena kita adalah bangsa pejuang yang pantang menyerah. Kita harus bangkit memperjuangkan dan menyelamatkan anak-anak bangsa sebagai generasi penerus untuk meneruskan perjuangan bangsa ini," katanya.
Dia mengakui saat ini tidak ada pilihan, selain berdamai dengan Covid- 9 yang disebut era New Normal, namun yang paling harus diperhatikan adalah langkah-langkah konkrit untuk ketersedian pangan bagi rakyat. Pangan merupakan modal utama menjalani kehidupan dalam kondisi apa pun.
"Kunci utama adalah disiplin dengan menerapkan Protokol Kesehatan. Doa dan harapan tidaklah cukup, karena itu bangkitlah untuk membangun pertanian mendukung ketahanan pangan," kata Letkol Inf Raymond Sitanggang.
Penyuluh Pusat, Siti Hafsah Husas di Kementerian Pertanian RI selaku pembina penyuluhan pertanian Provinsi Maluku Utara mengatakan langkah Kodim 1508/Tobelo sejalan dengan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa pandemi Covid-19 mempengaruhi produksi dan distribusi hasil produksi pertanian, akibat pembatasan sosial hingga isolasi mandiri.
"Tantangan tersebut harus diantisipasi dengan strategi yang saling membangun dari sisi pelaksana, pembiayaan dan pengawasan sehingga kebijakan yang dijalankan lebih efektif dan efisien," kata Mentan Syahrul.
Sementara Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi mengingatkan tentang pentingnya menangkal Covid-19, utamanya kenakan masker, hindari kerumunan, jaga jarak dan rajin cuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir sebelum dan setelah beraktifitas. "Petani, penyuluh dan para pemangku kepentingan harus sehat. Kalau sehat, stok pangan pun aman," kata Dedi Nursyamsi.