Ahad 21 Jun 2020 00:40 WIB

Sudah Siap Dana Darurat?

Idealnya, dana darurat disiapkan untuk kebutuhan selama 12 bulan.

Friska Yolandha
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Friska Yolandha*

Tahun 2018 adalah tahun sulit bagi keluarga kami. Saat itu suami harus menjalani pendidikan selama satu tahun dan tidak digaji penuh. Sementara, kami punya tanggungan cicilan rumah yang baru berjalan tiga tahun. Bunga cicilan saat itu lagi manis-manisnya.

Saat dihitung-hitung, nilai cicilan rumah hampir 40 persen gaji kami kalau digabungkan. Dengan gaji yang ngepas banget, kami harus memutar otak bagaimana cicilan tetap jalan dan kami tetap makan. Tabungan dihitung, semua investasi dikalkulasikan. Lalu, kami bagi sejumlah cicilan rumah, dapat berapa kali bayar. Gaji yang diperoleh dipakai untuk kebutuhan sehari-hari.

Untungnya, seiring waktu berjalan, kami berhasil melalui badai cicilan rumah selama satu tahun meskipun harus dibantu dengan pekerjaan tambahan. Sialnya, tabungan yang seharusnya dipakai untuk renovasi dan pendidikan anak harus terkuras sebagian.

Satu hal penting yang kami pelajari kala itu adalah mempersiapkan lebih baik dana darurat agar mampu menghadapi goncangan keuangan seperti yang lalu. Apalagi, 'badai' baru tiba: pandemi Covid-19. Tidak hanya kami, seluruh warga dunia merasakan dampaknya.

Vice-CEO Jouska Indonesia Farah Dini Novita mengatakan dana darurat ialah pondasi pertama yang harus dipersiapkan dalam keuangan seseorang. Dana darurat sangat membantu seseorang untuk bertahan dalam situasi yang sulit seperti pandemi saat ini. Sayangnya, dana darurat kerap menjadi sesuatu yang sering terlupakan atau bahkan disepelekan.

Angka-angka di rekening tabungan memang terkadang menggoda. Sayang kalau dianggurin. Apalagi kalau lagi banyak sale di e-commerce. Keranjang digital bergetar minta di-checkout.

Namun, tidak ada yang bisa menebak masa depan. Seperti sekarang. Awal tahun berlangsung dengan gempita. Beranjak ke Maret, skenario berubah drastis. Perekonomian lumpuh. Daya beli menurun. Jutaan orang kehilangan pekerjaan. Yang masih bekerja hanya digaji setengah.

Pada saat seperti inilah kita merindukan kehadiran dana darurat. Idealnya, dana darurat disiapkan untuk 12 bulan, sesuai dengan kebutuhan setiap bulan. Tapi, nilainya untuk setiap orang berbeda-beda, bergantung status, kebutuhan, jenis pekerjaan, dan gaya hidup.

Dana darurat sebaiknya disiapkan dalam sebuah rekening khusus atau dalam bentuk deposito. Rekening ini tidak boleh diganggu gugat kecuali untuk hal-hal yang sifatnya mendesak.

Setiap bulan, rekening dana darurat wajib diisi untuk memenuhi jumlah ideal yang sudah ditentukan oleh masing-masing individu. Misalnya, gaji Rp 5 juta, kebutuhan sebulan termasuk cicilan Rp 3 juta. Artinya, orang tersebut perlu menyiapkan Rp 36 juta untuk dana darurat yang ideal.

Uang sisa gaji Rp 2 juta dipilah-pilah lagi untuk investasi dan dana darurat. Lakukan secara konsisten setiap bulan sampai nilai ideal dana darurat terpenuhi. Jika terpakai, isi kembali dana darurat saat kondisi membaik.

Bagaimana kalau tidak bisa mencapai 12 bulan? Ya tidak apa-apa. Targetnya jangan 12 bulan, tapi diturunkan sesuai kemampuan keuangan. Nilainya pun disesuaikan dengan kebutuhan dan pemasukan. Jangan lupa, turunkan gaya hidup agar biaya hura-hura bisa dialihkan ke dana darurat. Kalau biasa makan steak seminggu sekali, ganti jadi sebulan sekali. Biasa beli kopi kekinian setiap hari, selingi dengan kopi sachet.

Tidak ada yang pasti untuk dana darurat. Kalau ada dana berlebih, bisa disimpan untuk investasi dan/atau dana daruat. Bisa juga dibuat belanja asal tidak berlebihan. Kalaupun kurang juga tak apa, setidaknya kita sudah berusaha memiliki dana darurat.

Seperti berinvestasi, menyiapkan dana darurat harus dilakukan dengan konsisten dan berkelanjutan. Dipakainya pun hanya untuk kebutuhan darurat. Darurat di sini maksudnya kalau tiba-tiba kecelakaan atau anak sakit atau pandemi seperti sekarang, bukan karena ada sneaker limited edition yang kalau ngumpulin uang dulu keburu diambil orang.

Jadi, sudah siapkah dana daruratmu?

*) Penulis adalah jurnalis republika.co.id

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement