REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA - Jumlah kepesertaan keluarga berencana di Kalimantan Timur (Klatim) mengalami penurunan 20 persen sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Ini karena banyak warga yang khawatir jika ke luar rumah untuk ber-KB.
Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Muhammad Edi Muin di Samarinda Jumat mengatakan penurunan kepesertaan KB juga diimbangi dengan meningkatnya jumlah kehamilan. Menurutnya hal itu terjadi karena warga lebih banyak menghabiskan waktu di rumah selama pandemi.
Ia menuturkan capaian program BKKBN terlihat di Januari dan Februari yang masih normal. Namun pada Maret, April, dan Mei, terlihat terjadi penurunan kepesertaan KB akibat adanya pembatasan sosial dalam menjaga jarak sehingga warga banyak mengurangi aktivitas di luar rumah.
"Sebagaimana diketahui bahwa masyarakat dibatasi ke luar rumah, beraktivitas di luar rumah, harus menjaga jarak sehingga hal ini juga berdampak pada pelayanan KB yang menurun karena berbagai aktivitas menjadi terbatas," tuturnya.
Untuk itu, pihaknya kemudian meluncurkan pola baru yakni pelayanan yang terus diberikan melalui para PLKB dengan mendatangi para akseptor yang menggunakan pil dan kondom. BKKBN Kaltim juga melakukan sosialisasi di beberapa titik dengan pemasangan baliho yang mencantumkan call center pelayanan KB.
Warga yang membutuhkan bantuan pelayanan KB segera mendapat bantuan dari PLKB dan bidan terdekat. "Di masa pandemi ini, kami juga terus mengimbau kepada masyarakat menunda kehamilan, karena ibu hamil muda biasanya badan lemas dan mudah terserang penyakit serta dampak lainnya," ucap Edi.