Jumat 19 Jun 2020 16:16 WIB

Agen Perjalanan Perlu Tawarkan Layanan Book Now, Stay Later

Agen perjalanan online perlu melakukan terobosan layanan untuk bisa bertahan.

Pekerja tiketing melayani konsumen tiket pesawat, di salah satu agen tour and travel, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (9/7/2019).
Foto: Antara/Risky Andrianto
Pekerja tiketing melayani konsumen tiket pesawat, di salah satu agen tour and travel, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (9/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menyarankan para pelaku agen perjalanan online menawarkan layanan book now, stay later. Layanan tersebut diperlukan agar agen perjalanan online dapat bertahan di masa normal baru.

"Mungkin saya melihat inovasi layanan book now, stay later bisa menjadi celah bagi para pelaku agen perjalanan online agar dapat bertahan di masa normal baru," ujar Ketua Umum idEA Ignatius Untung di Jakarta, Jumat (19/6).

Baca Juga

Menurut Ignatius, layanan tersebut sudah dijalankan oleh para beberapa pelaku di industri pariwisata seperti hotel yang telah mulai melakukan terobosan dengan menjual dan menawarkan layanan book now, stay later.

Layanan ini meminta konsumen untuk melakukan reservasi terlebih dahulu, membayar dulu, tapi menginapnya bisa di lain waktu atau kapan saja hingga periode Desember 2021. Harapannya pada waktu tersebut, pandemi Covid-19 sudah menghilang dan vaksin telah ditemukan.

"Kalau hotel saja bisa menjalankan layanan ini, menurut saya agen perjalanan online dan maskapai-maskapai harusnya juga bisa mengikuti cara tersebut," kata Ketua Umum idEA tersebut.

Hal-hal seperti ini, lanjut dia, tentunya memberikan peluang bagi para agen perjalanan online, meskipun untuk bisa mengembalikan keuntungan seperti masa sebelum pandemi masih sulit diwujudkan.

Ignatius mengakui bahwa kelompok e-commerce yang lumayan agak sulit untuk pulih di masa normal baru adalah kelompok online travel agent, karena yang dijual adalah bisnis travel atau leisure economy.

Bicara soal traveling mulai dari tiket pesawat, akomodasi hotel, restoran, bahkan bisnis sewa kendaraan juga mengalami penurunan karena konsumen masih was-was untuk menyewa atau bahkan tidak melakukan traveling karena takut kena Covid-19.

Selain itu para pelaku agen perjalanan online bukan hanya menjual tiket pesawat, kereta atau akomodasi hotel saja melainkan ikut menghidupkan berbagai situs wisata atau wahana hiburan seperti taman bermain melalui penawaran dan penjualan tiket masuk.

Dengan demikian ketika tidak ada agen perjalanan online berhenti memberikan penawaran, maka operasional situs wisata dan wahana taman bermain itu juga akan turut terimbas.

Penawaran kupon makan di restoran atau kafe-kafe yang berada di mal melalui agen perjalanan online ini juga ikut terhenti, karena penutupan mal akibat pemberlakuan PSBB untuk mencegah meluasnya pandemi Covid-19.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement