Kamis 18 Jun 2020 22:04 WIB

BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Pesisir Jawa

Potensi hujan diperkirakan dapat terjadi dalam 3 hari ke depan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Muhammad Fakhruddin
BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Pesisir Jawa (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Pesisir Jawa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi banjir rob diperkirakan akan berulang di pesisir Utara Jawa, pesisir Selatan Pulau Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara. Sebelumnya, wilayah tersebut terdampak limpasan banjir Rob pada awal Juni.

Plt. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Herizal menjelaskan potensi tersebut disebabkan kondisi pasang air laut yang cukup tinggi di beberapa wilayah Indonesia akibat fase bulan baru (spring tide) pada 21 Juni.

Selain itu, terdapat faktor meteorologis berupa potensi gelombang tinggi yang diprakirakan mencapai 2,5 meter hingga 4,0 meter di Laut Jawa dan lebih dari 4,0 meter di Samudera Indonesia selatan Pulau Jawa hingga Sumba. Hal ini dibangkitkan oleh embusan angin Timuran (musim kemarau) mencapai kecepatan hingga 25 knot (46 Km/Jam) sehingga berperan terhadap peningkatan kenaikan tinggi muka air laut.

"Potensi hujan yang diperkirakan dapat terjadi dalam 3 hari ke depan di beberapa lokasi di sekitar Jakarta, Cilacap serta umumnya wilayah Pesisir Selatan dapat menambah tinggi dan lama berlangsungnya genangan rob," kata Herizal dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id pada Kamis (18/6).

Saat ini, BMKG memantau satelit Altimetri untuk tinggi muka air laut di perairan Indonesia. Hasilnya bernilai positif yaitu berada di atas tinggi muka laut rata-rata (mean sea level, MSL). "Potensi rob dan gelombang tinggi diperkirakan akan berlangsung mulai 19 -21 Juni dan setelahnya memiliki kecenderungan menurun seiring dengan penurunan kecepatan angin," ujar Herizal.

BMKG mengimbau masyarakat yang bermata pencaharian dan beraktivitas di pesisir atau pelabuhan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir Rob dan gelombang tinggi. "Terutama untuk daerah-daerah pantai berelevasi rendah seperti Pesisir utara Jakarta, Pekalongan, Semarang, Demak, hingga pantura Jawa Timur," sebut Herizal. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement