Kamis 18 Jun 2020 03:45 WIB

Gorontalo Raih Rp 44,9 Miliar dari Ekspor Jagung ke Filipina

Gorontalo sempat mengekspor jagung pipilan kering senilai Rp 21,9 miliar

 Provinsi Gorontalo berhasil memperoleh devisa Rp 44,9 miliar dari ekspor 12.400 ton jagung ke Filipina. Ekspor dilepas oleh Gubernur Rusli Habibie di Pelabuhan Anggrek Gorontalo Utara, Rabu (17/6).
Foto: dok
Provinsi Gorontalo berhasil memperoleh devisa Rp 44,9 miliar dari ekspor 12.400 ton jagung ke Filipina. Ekspor dilepas oleh Gubernur Rusli Habibie di Pelabuhan Anggrek Gorontalo Utara, Rabu (17/6).

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Provinsi Gorontalo berhasil memperoleh devisa Rp 44,9 miliar dari ekspor 12.400 ton jagung ke Filipina. Ekspor dilepas oleh Gubernur Rusli Habibie di Pelabuhan Anggrek Gorontalo Utara, Rabu (17/6). 

Apresiasi tertinggi disampaikan Gubernur Rusli Habibie atas kinerja petani didampingi penyuluh Gorontalo, yang tetap produktif di tengah pandemi Covid-19 sehingga produksi pangan terjaga, bahkan mengalami peningkatan.

"Terbukti hari ini kita ekspor perdana lagi ke Filipina sebanyak 12.400 ton. Sektor pertanian juga terbukti menjadi pengaman menghadapi wabah virus Corona," kata Gubernur Rusli Habibie didampingi Kepala Dinas Pertanian Gorontalo, Mulyadi Mario.

Menurutnya, kebutuhan pangan menjadi prioritas yang harus dipenuhi bagi seluruh masyarakat sehingga kegiatan pertanian harus tetap berjalan.“Kenapa kami ekspor karena harga jagung di luar negeri agak lumayan dibanding dalam negeri. Tahun 2019 ekspor berkurang karena harga jagung di tingkat lokal sangat bagus,” kata Gubernur Rusli Habibie.

Kepala Karantina Pertanian Gorontalo, Indra Dewa mengatakan ekspor jagung Gorontalo sangat mendukung program Gratieks yang digalakkan oleh Kementan. Sebelumnya, sebagian jagung telah dieskpor pada Selasa pekan lalu [9/6] berupa pipilan kering curah sebanyak 6.100 ton senilai Rp 21,9 miliar.

Kadistan Gorontalo, Mulyadi Mario mengatakan harga  jagung di tingkat petani Gorontalo terdongkrak oleh ekspor ke Filipina, dari Rp 3.100 menjadi Rp 3.450 per kg. Harga tersebut sesuai usulan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie kepada Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, sehingga mendukung kegiatan ekspor 12.400 ton jagung ke Filipina senilai Rp44,9 miliar.

"Alhamdulillah kegiatan ekspor iagung ke Filipina mampu memperbaiki harga jagung yang tadinya cendrung turun di Rp3.100 ke Rp3.450 perkg," kata Kepala Dinas Pertanian Gorontalo, Mulyadi Mario di Pelabuhan Anggrek, Gorontalo Utara pada Rabu (17/6).

Menurutnya, harga jagung di tingkat petani Gorontalo sebesar Rp 3.450 per kg dengan kadar air 17 persen. Harga tersebut sesuai usulan Gubernur Rusli Habibie kepada Mentan Syahrul.

Mulyadi Mario menambahkan keberhasilan ekspor jagung tak lepas dari campur tangan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian RI yang membantu petani dalam penyediaan benih untuk 110 ribu hektar lahan tanam.

"Kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungan Kementan dan semua pihak, sehingga panen dan produksi jagung Gorontalo berhasil ekspor ke Filipina," katanya kepada pers usai mendampingi Gubernur Rusli Habibie melepas ekspor jagung ke Filipina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement