Rabu 17 Jun 2020 21:18 WIB

Dinkes Tangerang Lakukan Tindakan Agresif di RW Zona Merah

Pemkot melakukan pelacakan di lokasi yang berpotensi menjadi sumber penularan baru.

Dinkes Tangerang Lakukan Tindakan Agresif di RW Zona Merah (ilustrasi).
Foto: ANTARA/FAUZAN
Dinkes Tangerang Lakukan Tindakan Agresif di RW Zona Merah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, dr Liza Puspadewi mengungkapkan penerapan PSBL di Kota Tangerang melalui 36 puskesmas telah melakukan tindakan yang lebih agresif, khususnya di wilayah RW zona merah.

“Serangkaian upaya untuk mengurangi potensi penyebaran virus, masing-masing puskesmas telah mengevaluasi pertumbuhan kasus. Hasil itulah yang menjadi dasar kami untuk melakukan tindakan intervensi yang seperti apa, salah satunya kesegeraan melakukan tes cepat di suatu wilayah,” kata Liza di Tangerang, Rabu (17/6).

Puskesmas telah memetakan lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi sumber penularan baru. Selanjutnya, akan dilakukan pengecekan secara berkala di lokasi tersebut.

“Dengan PSBL ini, Pemkot Tangerang tak hanya melacak mereka yang baru berkontak dengan PDP dan OTG. Namun, sudah memetakan dan melakukan tindakan pelacakan di lokasi yang berpotensi menjadi sumber penularan baru,” tegasnya.

Ia pun berharap masyarakat Kota Tangerang tetap konsisten dengan protokol kesehatan. Selalu menggunakan masker, phsycal distancing dan penerapan PHBS dalam kehidupan sehari-hari.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Tangerang meningkatan pengawasan lebih ketat di 22 RW setelah ditetapkan sebagai zona merah atau berisiko tinggi penyebaran Covid-19.

Wakil Wali Kota Sachrudin menuturkan penetapan 22 RW yang ada di Kota Tangerang berstatus zona merah dalam Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL) RW berdasarkan hasil dari tracing yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang.

"Dengan penetapan zona merah agar pengawasan bisa lebih ketat di tiap RW. Kalau dalam satu RW ada lebih dari satu kasus positif Covid-19, otomatis akan ditetapkan sebagai zona merah," terang Sachrudin.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement