Rabu 17 Jun 2020 17:50 WIB

Jateng Siapkan Skenario Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Salah satu kiat yang bakal digenjot adalah sektor investasi.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Aktivitas jual beli di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah.
Foto: ANTARA/MOHAMMAD AYUDHA
Aktivitas jual beli di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengakui, pandemi Covid-19 telah memicu lesunya pertumbuhan ekonomi di daerahnya. Ia bahkan menyebut, pandemi telah penurunan pertumbuhan ekonomi ini cukup signifikan.

“Karena di kuartal pertama 2020 ini, pertumbuhan ekonomi Jateng tercatat hanya 2,60 persen dan ini menurun tajam jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi periode yang sama 2019 lalu,” ungkapnya, di Semarang.

Dalam kondisi seperti ini, jelas Ganjar, Jateng juga masih dihaapkan dengan persoalan melesetnya semua target dan rencana daerah yang telah disusun sebelumnya akibat situasi yang sulit masa pandemi.

“Ini mengerikan, dan kita semua sudah tahu soal itu. Makanya kita sedang membuat sejumlah skenario karena karena memang kondisi ekonomi sedang tidak terlalu bagus,” tambahnya, usai memimpin rapat percepatan penanganan Covid-19 di gedung A lantai 2 kantor gubernur.

Jateng, jelasnya, telah melakukan revisi total terrhadap kondisi pertumbuhan ekonomi yang memang tidak menguntungkan tersebut. Salah satu kiat yang bakal digenjot adalah sektor investasi.

Semua yang punya potensi investasi akan didorong dan dibantu dengan kemudahan-kemudahan. Apalagi, investasi ini memiliki peluang yang besar untuk bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak.

Ia juga menyebutkan, percepatan investasi dianggap merupakan skenario yang paling cepat untuk bisa membantu memperbaiki kondisi pertumbuhan ekonomi Jateng yang sedang terpuruk.

Saat ini, sejumlah perusahaan besar dari luar negeri telah melirik Jateng sebagai daerah potensial dan mereka juga berencana masuk serta ingin menanamkan investasinya, dalam waktu dekat.

“Kemarin-kemarin masih ada investasi di kawasan industri, masih berjalan dan itu lumayan. Tapi kalau kita mengharapkan target tercapai dalam kondisi yang seperti ini, itu pasti tidak mungkin,” tegasnya.

Selain mengoptimalkan peluang investasi, gubernur juga mengaku telah mendesign APBD 2021 sebagai APBD ‘Pertolongan’. Artinya sejumlah program telah disiapkan untuk menyelamatkan sejumlah sektor, termasuk pemulihan ekonomi.

APBD 2021, diharapkan lebih banyak didesain agar bisa diprioritaskan bagi sektor maupun program yang lebih banyak dikerjakan dengan cara padat karya.

“Sehingga melalui strategi itu, diharapkan akan bisa membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Jateng, yang sedang terdampak oleh pandemi ini,”  ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement