REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah menyalurkan dana tanggap darurat sebesar Rp 1 miliar untuk digunakan sebagaimana mestinya oleh Pemerintah Kabupaten Bantaeng. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Sulsel Junaedi Bakri di Makassar Rabu (17/6) berharap anggaran tersebut bisa digunakan sebaik mungkin untuk kepentingan bersama.
"Untuk dana tanggap darurat sudah kami salurkan. Adapun untuk anggaran rekontruksi banjir di Bantaeng sebesar Rp 15 miliar akan menyusul kemudian," ujarnya.
Ia menjelaskan untuk anggaran tanggap darurat memang diupayakan lebih cepat karena kebutuhan yang mendesak. Khususnya untuk membantu masyarakat terdampak banjir termasuk membersihkan sisa banjir yang terjadi 12 Juni 2020.
"Jadi setelah Pemkab Bantaeng mengirimkan proposal permohonan, kami langsung bergerak dan alhamdulillah, kemarin sudah kami salurkan untuk membantu masyarakat terdampak banjir," katanya.
Sementara untuk penyaluran dana rekonstruksi, kata dia, sesuai aturan maka akan dilakukan 14 hari sejak kejadian bencana atau berakhirnya masa tanggap darurat. "Jadi sekitar 27 Juni nanti, sudah masuk pascatanggap darurat dan fokus untuk rekonstruksi," ujarnya.
"Bantuan ini diharapkan akan betul menyentuh apa yang dibutuhkan oleh masyarakat," lanjut dia.