REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah kebijakan tatanan kehidupan kenormalan baru (new normal) diberlakukan, masyarakat dituntut untuk membiasakan diri kembali beraktivitas seperti biasanya, termasuk menggunakan commuter line (KRL) sebagai alat transportasi sehari-hari.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Junior Doctor Network Edward Faisal menyebutkan beberapa tips ketika menggunakan moda transportasi KRL.
"Pertama harus berpikir positif, kemudian gunakan alat perlindungan diri (APD), jangan lupakan masker wajah, hand sanitizer meski sebaiknya pakai sabun dan air mengalir, kemudian ikuti aturan yang ada di stasiun kereta api yang sebetulnya sudah disosialisasikan," ujarnya saat konferensi pers virtual bertema Rombongan Kereta Mantul yang Santuy Antre dan Anti Kuman, di akun youtube Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Rabu (17/6).
Ia mengatakan pihak stasiun KRL sudah mengecek suhu tubuh para calon penumpang begitu akan memasuki area stasiun. Ia menyebutkan jika suhunya diatas 37,3 derajat celcius maka akan dipantau dan dicek oleh petugas stasiun setiap lima menit. Kemudian setelah masuk akan disediakan tempat cuci tangan.
Ia juga meningatkan kepada calon penumpang agar tetap jaga jarak saat mengantre di stasiun. Apalagi di stasiun dan di dalam gerbong udah dilengkapi tanda silang untuk mengatur jarak antarpenumpang.
"Jadi walau Anda bersama dengan keluarga, duduknya harus dipisah," katanya.
Ia juga mengingatkan tak semua orang bisa naik KRL. Hanya orang dewasa yang produktif yang bisa naik dan yang tidak disarankan adalah balita dan lanjut usia.
"Mengapa? Karena mereka (dua kelompok umur ini) rentan sekali untuk terinfeksi. Tetapi ada catatan dari KRL bahwa lansia boleh naik KRL antara pukul 10.00 sampai jam 14.00," katanya.