Rabu 17 Jun 2020 13:05 WIB

Satgas Covid-19 Tingkat Kampung Difasilitasi APD Lengkap

Selama ini kampung-kampung di Surabaya memang belum memiliki APD lengkap

Tenaga medis membenahi alat pelindung diri (APD) COVID-19
Foto: ANTARA/IRWANSYAH PUTRA
Tenaga medis membenahi alat pelindung diri (APD) COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo mendapat bantuan berupa alat pelindung diri (APD) lengkap dari DPD Nasdem Surabaya, untuk mengantar pasien positif Covid-19. Setiap kampung, mendapat bantuan tiga APD lengkap. Satu diperuntukan bagi sopir, dan dua sisanya untuk pengantar pasien.

"Sebelumnya kan kita harus nunggu ambulan jemput ketika ada pasien positif Covid-19. Kalau ini kan bisa langsung antar sendiri jadi penanganannya lebih cepat," ujar Ketua RW 04, Kelurahan Rangkah, Surabaya, Andrayati, Rabu (17/6).

Andrayati mengaku, selama ini kampung-kampung di Surabaya memang belum memiliki APD lengkap, untuk penanganan pertama, ketika ada pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga, bantuan yang diterima dirasanya sangat membantu masyarakat di tingkat kampung, agar bisa memberikan pertolongan pertama saat ada warganya yang terindikasi Covid-19.

"Di kelurahan-kelurahan itu belum tersedia APD. Ini sangat bermanfaat bagi warga kami. Kami juga masih butuh semprotan otomatis, itu juga belum punya," ujar Andrayati.

Ketua RW 03, Kelurahan Sawahan, Surabaya, Fitria Triwahyuningtias mengatakan, bantuan APD lengkap tersebut akan diberikan kepada gugus tugas penanganan Covid-19 yang ada di Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo. Nantinya, ketika ada warga yang terindikasi Covid-19 akan langsung diantar ke rumah sakit oleh tim gugus tugas tersebut.

"APD ini nantinya untuk Satgas di kampung kami. Kalau ada pasien positif Covid-19 kan bisa diantar langsung ke rumah sakit," kata dia.

Ketua DPD Nasdem Surabaya  Robert Simangunsong menegaskan, setiap Kampung Wani Jogo Suroboyo akan mendapat bantuan tiga APD lengkap. Mulai baju hazmat, kacamata google, masker, dan sarung tangan. Ketiga APD lengkap tersebut dimaksudkan agar ketika ada masyarakat yang terindikasi Covid-19 bisa diantar langsung oleh masyarakat.

"Ini dimaksudkan agar ketika ada warga yang terkena Covid-19 warga bisa mengantar sendiri ke rumah sakit tanpa harus menunggu dijemput mobil ambulan. Jadi penanganan lebih cepat, tapi juga tetap aman," kata dia.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, dari 1360 RW di Surabaya, saat ini telah terbentuk sekitar 1339 Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo. Selain membentuk Kampung Tangguh, pihaknya juga menyiapkan sektor-sektor tangguh lain di Surabaya.

"Di antaranya, Mal Tangguh, Industri Tangguh, Pasar Tangguh, Tempat Ibadah Tangguh, Pekerja Konstruksi Tangguh, Hotel Tangguh, Restoran Tangguh, Kafe Tangguh hingga Sentra PKL Tangguh," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement