REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Penerapan normal baru di pasar tradisional Gorontalo Utara (Gorut), Provinsi Gorontalo, Sulawesi, akan menggunakan sistem becak motor (bentor) titip alias tortip.
Bupati Gorontalo Utara Indra Yasin mengatakan, untuk mengawali kebijakan normal baru pada masa pandemi Covid-19, aktivitas perekonomian akan dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang dianjurkan. Salah satunya dengan membatasi jumlah orang mengunjungi pasar.
"Aktivitas perdagangan di pasar, pendidikan, dan pariwisata akan mulai dilonggarkan," ujarnya.
Khusus aktivitas pasar tradisional maupun modern, pemerintah kabupaten setempat tidak akan menerapkan pasar daring. Hal ini mengingat belum tepat dilakukan di daerah tersebut.
Namun ada terobosan yang diambil yaitu, menerapkan sistem tortip, yaitu menitip belanjaan ke pelaku jasa transportasi, khususnya abang bentor.
"Tortip adalah terobosan berbelanja sistem menitip dengan memberdayakan para abang bentor," kata Indra.
Dia optimistis, inovasi tersebut mampu menggerakkan perekonomian secara menyeluruh dan melibatkan pelaku di sektor jasa transportasi konvensional yang selama ini terdampak pembatasan aktivitas di luar rumah selama pandemi Covid-19.
Kebijakan penerapan tortip diyakini mampu menekan jumlah orang pergi ke pasar. Secara bersamaan, langkah tersebut tidak mematikan aktivitas perekonomian karena pengendara atau abang bentor dapat produktif dengan melakukan aktivitas pelayanan publik yang lebih menguntungkan.
Sistem bentor titip diharapkan dapat mewakili aktivitas konsumtif yang selama ini dilakukan setiap keluarga, namun dapat diwakili para abang bentor yang akan melayani lima hingga 10 pelanggan sekali jalan. Kebijakan tersebut akan disosialisasikan secepatnya ke seluruh masyarakat, dijelaskan mekanismenya agar mudah merealisasikannya.
Data Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Perindagkop) dan UMKM setempat, jumlah pasar di daerah itu mencapai 17 pasar tersebar di 10 kecamatan dari 11 kecamatan yang ada.
Kepala Dinas Perindagkop dan UMKM, Sumitro Datunsolang, mengatakan para pedagang di setiap pasar didominasi pedagang yang berpindah dari satu pasar ke pasar lainnya. Hal ini mengingat belum ada pasar harian yang berlaku selain pasar kaget atau pasar sore. Seperti yang ada di Desa Leboto dan Moluo, Kecamatan Kwandang, yang juga dikunjungi masyarakat dari kecamatan lainnya, diantaranya Kecamatan Ponelo Kepulauan dan Tomilito.