REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sejumlah pelatihan yang ada di Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Sleman, DIY, kembali dilaksanakan. Namun, tetap memerhatikan dan menerapkan protokol pencegahan penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Kepala UPT BLK Sleman, Rina Pandu Pertiwi mengatakan, tahun ini pelatihan melanjutkan dengan APBN kejuruan yang sempat dihentikan 20 Maret 2020. Lalu, mulai 10 Juni 2020 diizinkan dilanjutkan dengan menerapkan protokol ketat.
Di antaranya, peserta pelatihan wajib memakai masker baik sejak berangkat dari rumah maupun saat pelatihan. Di pintu-pintu masuk bengkel disediakan wastafel tempat cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Setiap masuk peserta pelatihan diukur suhu terlebih dulu, bila suhu di atas 37,5, maka diminta istirahat dulu. Tapi, bila tidak ada perubahan suhu maka diminta istirahat di rumah dulu untuk memastikan yang sakit tidak mengikuti.
"Untuk instruktur juga dilengkapi dengan masker, pelindung wajah, dan sarung tangan," kata Rina, Selasa (16/6).
Adapun pelatihan yang dilaksanakan meliputi rias pengantin, pengoperasian mesin bubut, mengerjakan finishing dengan teknik semprot, teknisi telepon seluler, listrik bangunan sederhana, dan pengelasan SMAW atau las listrik.
Jumlah peserta 96 orang, dengan rincian dari Sleman 87 orang, Semarang satu orang, Yogyakarta satu orang, Temanggung satu orang, Jakarta Timur satu orang, Bantul dua orang, Gunungkidul satu orang, dan Lampung satu orang.
"Untuk pelatihan dilaksanakan selama 33 hari dan untuk las listrik 43 hari, dengan instruktur dari BLK Sleman," ujar Rina.
Sekda Sleman, Harda Kiswaya, didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja, Sutiasih, turut melihat kesiapan BLK Sleman. Harda menilai, selama pandemi Covid-19 BLK Sleman memang akan dimulai lagi kegiatan pelatihan bagi generasi muda.
Ia melihat, kegiatan ini sangat strategis untuk menyiapkan tenaga kerja siap pakai yang bisa mandiri dan menciptakan lapangan kerja pada masa new normal. Meski begitu, tetap melakukan langkah-langkah pencegahan penyebaran Covid-19
"Dilaksanakan dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan baik bagi peserta maupun instrukturnya," kata Harda.