REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON--Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Taman Air Goa Sunyaragi Kota Cirebon perlahan mulai mengalami peningkatan. Wisatawan pun masih didominasi warga lokal.
Pengelola lokasi wisata Taman Air Goa Sunyaragi, Jajat Sudrajat, mengatakan, Gua Sunyaragi sebelumnya sempat ditutup akibat pandemi Covid-19. Namun, sejak dua pekan yang lalu, Gua Sunyaragi sudah kembali dibuka."Saat hari pertama buka dua pekan lalu, pengunjung hanya ada empat orang," kata Jajat, Selasa (16/6).
Namun, lanjut Jajat, setiap hari jumlah pengunjung terus bertambah meski angkanya masih di bawah sepuluh orang. Menurutnya, jumlah pengunjung tertinggi dalam dua pekan terahir terjadi pada Ahad (14/6) yang mencapai 80 orang.
Jajat mengaku bersyukur dengan terus meningkatnya jumlah pengunjung meski masih jauh dari kondisi normal sebelum ada pandemi Covid-19. Dia menyebutkan, dalam kondisi normal, jumlah pengunjung terutama setiap Sabtu dan Ahad, bisa mencapai tiga ribu sampai empat ribu orang.
Jajat menambahkan, dalam dua pekan terakhir ini pengunjung yang mendatangi Goa Sunyaragi masih didominasi warga lokal. Padahal biasanya, pengunjung datang dari berbagai daerah bahkan mancanegara."Untuk tiket masuknya tidak ada kenaikan, masih tetap Rp 10 ribu per orang," tutur Jajat.
Jajat menambahkan, pihaknya juga menerapkan protokol pencegahan penyebaran Covid-19. Bagi para pengunjung, diwajibkan menggunakan masker. Pihaknya juga menyiapkan handsanitizer dan secara rutin melakukan penyemprotan disinfektan. "Semoga pandemi Covid-19 segera berakhir sehingga pariwisata di Kota Cirebon bisa kembali pulih," kata Jajat.
Gua Sunyaragi merupakan salah satu situs milik Keraton Kasepuhan Cirebon. Situs yang telah berumur ratusan tahun itu dulunya digunakan sebagai tempat berkhalwat (menyepi) para sultan dan keluarganya.