Selasa 16 Jun 2020 17:17 WIB

Surplus Produksi Beras di Kalbar Tembus 100 Ribut Ton

Kabupaten Sambas masih menjadi daerah dengan jumlah produksi tertinggi.

Ilustrasi pasokan beras.
Ilustrasi pasokan beras.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Florentinus Anum mengatakan bahwa produksi beras secara kumulatif di provinsi itu hingga Juni 2020 surplus mencapai 107.106 ton.

"Kita bersyukur hingga saat ini posisi Kalbar dalam hal produksi beras masih aman dan surplus," ujarnya di Pontianak, Selasa (16/6).

Ia menyebut, khusus total produksi beras di Kalbar sejak Januari - Juni 2020 sebanyak 354.378 ton. Sedangkan kebutuhan masyarakat pada periode tersebut 247.272 ton.

"Nah, kembali dengan melihat jumlah produksi kumulatif dan konsumsi atau kebutuhan masyarakat kita masih surplus. Surplus tersebut memenuhi kebutuhan masyarakat bisa mencapai dua bulan lebih," kata dia.

Ia menyebutkan bahwa Kabupaten Sambas pada Januari - Juni 2020 masih menjadi daerah dengan jumlah produksi tertinggi yakni sebanyak 73.872 ton.

"Empat daerah produksi beras terbesar lainnya setelah Sambas yakni Ketapang sebanyak 50.331 ton, Kabupaten Kubu Raya sebanyak 43.756 ton, Kabupaten Landak sebanyak 29.498 ton dan Kabupaten Sanggau sebanyak 26.871 ton," kata dia.

Terkait target tanam padi Juni - September 2020 mencapai total 145.707 hektare. Pihaknya akan memaksimalkan di lapangan agar terealisasi sebagaimana target.

"Produktivitas padi juga terus kita genjot agar hal itu bisa meningkatkan kesejahteraan petani. Jadi target kita bukan hanya swasambada saja namun juga kesejahteraan petani yang diukur dengan nilai tukar petani. Bersyukur sejak Januari 2002, nilai tukar petani kita sudah di atas 100 poin," katanya.

Sementara itu, terkait ketersediaan beras di Bulog, Kepala Perum Bulog Divre Kalbar Bubun Subroto mengatakan bahwa stok beras hingga akhir tahun masih aman.

"Stok beras kita aman hingga akhir tahun. Stok ada 15 ribu ton. Kita perkirakan hingga Desember 2020 realisasi sekitar 11.600 ton. Jadi stok sudah aman," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement