REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Generasi muda diharapkan dapat menjadi unsur utama dalam penguatan dan pelestarian budaya Minangkabau di masa mendatang. Kehadirannya diperlukan untuk menjawab tantangan dan dampak negatif dari globalisasi, kemajuan teknologi informasi dan dinamika masyarakat, yang berpotensi menggerus karakter generasi bangsa berbudaya luhur, khususnya bagi generasi muda Minangkabau.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Badan Koordinasi Kemasyarakatan dan Kebudayaan Alam Minangkabau (BK3AM), Dr Yuherman, dalam acara silaturahim perkenalan dan koordinasi pengurus periode 2020-2024 di Jakarta, Ahad (14/6).
Ia mengatakan dengan falsafah Minang adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, maka penguatan generasi muda menjadi sangat penting. Selain itu, Yuherman juga mengatakan, organisasi yang dipimpinnya ini diharapkan dapat merespon isu-isu penting yang bersentuhan dengan masyarakat banyak sekaligus memberdayakan potensi warga MInangkabau dimanapun mereka berada.
“Saat ini banyak tumbuh organisasi yang berlatar belakang Minang dengan dinamikanya sendiri. Bakor Minang (BK3AM) sebagai organisasi yang sudah lahir sejak lama, tidak akan berkompetisi, bersaing, apalagi berhadapan-hadapan dengan organisasi Minang lainnya. Sebaliknya, kita ingin mencari persamaan dan bersinergi bagi kemajuan masyarakat kita, salah satunya menguatkan budaya Minangkabau,” kata Yuherman saat berbicara kepada Republika.co.id di Jakarta, Selasa (16/6).
Yuherman menyadari dalam masa pandemi sekarang sekarang, masalah ekonomi sangat membebani masyarakat. Di sisi lain, kata dia, masalah berupa ancaman disintegrasi bangsa menyusul terjadinya polarisasi pascapilpres menjadi tantangan yang harus direspons. Oleh sebab itu, kata dia lagi, pihaknya ingin mengajak seluruh warga Minang untuk mengkonsolidasikan diri dan berharap dapat mengambil peran untuk menemukan solusi.
“Sekarang saatnya generasi muda Minang untuk bangkit dan mereaktualisasikan kebesaran tokoh-tokoh Minang untuk negeri ini. Saya meyakini, dengan kualitas dan integritas, apalagi banyaknya generasi muda yang bergabung, kita akan memulai era baru dan insya allah mampu mewujudkan tujuan organisasi ini untuk kemajuan masyarakat kita,” ujar pria yang juga aktif sebagai pengajar di Universitas Sahid Jakarta ini.
Yuherman juga akan mendorong organisasi yang dipimpinnya ini untuk melakukan kajian-kajian berbasis keilmuan guna penguatan ekonomi, SDM dan penguatan budaya, dengan lebih melibatkan tokoh-tokoh dan intelektual yang ada di perantauan.
“Untuk saat ini, kajian atau dikusi publik, pembahasannya bisa difokuskan bagaimana mendorong peran warga Minangkabau pasca pandemi Covid-19 tetap eksis dan bergerak maju, seperti pedagang di perantauan dan pariwisata di sumatera barat. Dalam BK3AM berkumpul beragam latar belakang profesi dan keahlian, kita yakini Insya Allah siap untuk melakukannya” ujarnya.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh tokoh Adat Minang Azmi Datuk Bagindo dan senator asal Sumatera Barat, Dr. Alirman Sori. Kedua tokoh ini sangat mendukung penguatan organisasi BK3AM.