REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Bupati Garut, Jawa Barat,Rudy Gunawan menyatakanjajarannya terus berupaya memperketat protokol kesehatan dalam masapemberlakukan adaptasi normal baru untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat agar terhindar dari penyebaran wabah Covid-19 di daerah itu.
"Kami akan lebih memperketat lagi proses kedisiplinan di masa 'new normal' ini," kata Rudy Gunawan usai peresmian laboratorium "swab test" di RSUD dr Slamet Garut, Senin (15/6).
Ia menuturkan, Pemkab Garut sudah melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19 dengan memperketat masuknya orang dari luar kota dan menutup tempat yang memicu penularan virus.
Meski wabah Covid-19 masih mengancam, kata dia, Pemkab Garut tidak akan memperpanjang PSBB, kebijakan yang dilaksanakan saat ini adaptasi kebiasaan baru dengan menerapkan protokol kesehatan seperti wajib pakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan. "Saya mohon masker itu bagian yang harus ada dalam normal baru, jaga jarak, cuci tangan," katanya.
Ia menambahkan Pemkab Garut saat ini sudah memiliki laboratorium "swab test" untuk bisa melakukan langkah cepat dalam mendeteksi warga Garut terjangkit Covid-19 atau tidak.
Pemkab Garut, lanjut dia, akan melakukan tes usap massal secara gratis untuk seribu orang tersebar di Kabupaten Garut dalam rangka mendeteksi lebih dini penyebaran wabah Covid-19. "Kami akan lakukan "swab test" besar-besaran, gratis tidak berbayar, dari APBD menyiapkan seribu swab test, satu kali swab itu kalau bayar sekitar Rp700 ribu," kata Bupati.