Senin 15 Jun 2020 21:09 WIB

Tanpa Disiplin, Zona Hijau Bisa Kembali ke Kuning

Masyarakat di zona hijau diingatkan untuk selalu berhati-hati.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Indira Rezkisari
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo minta masyarakat terus disiplin menegakkan protokol kesehatan agar bisa mempertahankan kondisi zona hijau.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo minta masyarakat terus disiplin menegakkan protokol kesehatan agar bisa mempertahankan kondisi zona hijau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan. Dia mengatakan, hal tersebut dilakukan guna menghindari kembalinya kenaikan kasus harian paparan virus Covid-19 di setiap daerah.

"Yang sekarang sudah zona hijau tetapi tidak hati-hati dalam kegiatan dan tidak memperhatikan protokol kesehatan ini bisa jadi dari hijau berubah menjadi kuning," kata Doni Monardo dalam paparan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Baru, Senin (15/6).

Baca Juga

Dia mengatakan, perubahan warna itu bisa terjadi setiap saat tergantung dari perkembangan dan dinamika yang terjadi. Sebabnya, dia meminta masyarakat untuk terus memperhatikan penggunaan masker, saling menjaga jarak, kebiasaan cuci tangan hingga peningkatan kebersihan.

Doni mengungkapkan, ada 15 indikator kesehatan menuju masyarakat produktif dan aman Covid-19 mengacu pada beragam hal seperti WHO, epidemiologi hingga surveilans kesehatan masyarakat. Belasan indikator itu di antaranya, penurunan jumlah kasus positif, angka kematian, ODP dan PDP selama dua pekan terakhir dari puncak.

Indikator itu juga memperhitungkan kenaikan jumlah kesembuhan kasus positif dalam dua pekan terakhir, jumlah pemeriksaan spesimen meningkat selama dua pekan dan berbagai indikator lain. Indikator terakhir adalah tingkat reproduksi kasus (Rt) yang berada di bawah 1 sebagai indikator triangulasi.

"Jadi 15 menjadi acuan dari gugus tugas yang mana dalam hal ini dihitung, dievaluasi, dianalisa oleh tim pakar," katanya.

Kementerian pendidikan sebelumnya telah merilis pedoman pembelajaran dalam era normal baru. Dalam pedoman itu, sekolah yang bisa melakukan pembelajaran tatap muka hanya yang berada di zona hijau dengan tetap melalui protokol kesehatan yang ketat.

Doni mengungkapkan, sejauh ini ada 92 zona hijau yang terdata di gugus tugas hingga tanggal 7 Juni lalu. Dia berharap jumlah zona hijau itu akan terus membesar saat pemerintah mengevaluasi nilai di tiap wilayah secara nasional nantinya.

"Oleh karenanya gugus tugas akan memberikan informasi kepada semua pihak sehingga sistem pendidikan di negara kita tetap terjamin keamanannya karena kita tidak ingin ada anak-anak kita yang mengalami risiko terpapar karena kekurangan kehati-hatian dari kita semua," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement