REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya telah memberi lampu hijau untuk destinasi wisata kembali beroperasi, setelah ditutup selama pandemi Covid-19. Wisatawan dari berbagai daerah telah diperkenankan berkunjung ke destinasi wisata di Kabupaten Tasikmalaya, salah satunya objek wisata Cipanas Galunggung.
Koordinator Obyek Wisata Cipanas Galunggung, Saidin mengatakan, pihaknya telah beroperasi sejak awal pekan lalu. Namun, beroperasinya obyek wisata air itu tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Wisata Cipanas Galunggung ini sudah dibuka sejak Senin (8/6), sesuai peraturan yang ada. Namun, selama pembukaan kita tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti cek suhu, memakai masker, menyediakan tempat cuci tangan," kata dia, Ahad (14/6).
Ia menambahkan, kapasitas pengunjung wisatawan yang datang juga masih dibatasi. Namun, menurut dia, hal itu tak menjadi masalah lantaran saat ini masih sedikit wisatawan yang berkunjung ke Cipanas Galunggung.
Ia mencatat, sejak dibuka sepekan lalu, rata-rata kunjungan per hari hanya 100 orang. Padahal, jika kondisi normal pengunjung yang datang ke Cipanas Galunggung bisa jauh melebihi angka itu.
Menurut dia, saat ini belum semua wahana yang berada di Cipanas Galunggung Beroperasi. Wisatawan yang datang hanya diperkenankan mandi di pancuran air panas. Sementara untuk kolam renang masih belum dibuka.
Selain itu, lanjut dia, protokol kesehatan juga diterapkan maksimal oleh petugas obyek wisata yang berjaga. Jika ada wisatawan yang suhu tubuhnya di atas normal, tidak akan dipebolehkan masuk ke destinasi.
"Pernah kejadian itu kemarin. Kita suruh pulang pengunjungnya, karena kita ingin antisipasi," kata dia.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga, Kabupaten Tasikmalaya, Safari Agustin mengatakan, pihaknya memang sudah memberi izin seluruh pengelola destinasi wisata untuk kembali beroperasi sejak 4 Juni. Baik destinasi yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta boleh kembali dibuka dengan syarat menerapkan protokol kesehatan.
Pengecualian untuk wisata kolam air masih belum diperbolehkan beroperasi. Menurut dia, hal itu dilakukan karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kabupaten Tasikmalaya masih diterapkan di Tasikmalaya.
"Kalau untuk kolam, kita mengikuti ketentuan PSBB. Tadinya kan mau sampai 12 Juni, tapi PSBB diperpanjang hingga 26 Juni, jadi menunggu sebentar lagi," kata dia kepada Republika.
Safari mengatakan, tak ada syarat khusus untuk wisatawan yang hendak berkunjung ke destinasi wisata di Kabupaten Tasikmalaya. Wisatawan hanya diminta menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, jaga jarak, dan selalu menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Ia menambahkan, wisatawan yang berasal dari luar daerah tak perlu membawa surat keterangan dari puskesmas atau rumah sakit. Seluruh wisatawan bisa langsung datang ke destinasi wisata yang ada di Kabupaten Tasikmalaya.
"Kan yang mau berwisata juga orang sehat, tidak mungkin dia sakit memaksakan berwisatan. Jangan terlalu persulit juga untuk wisatawan. Tapi sebelum masuk harus dicek suhu tubuhnya," kata dia.
Kendati Pemkab Tasikmalaya telah memberi izin, pengelola destinasi wisata kawah Gunung Galunggung memilih tak membuka diri dengan terburu-buru. Hingga saat ini, destinasi wisata kawah Gunung Galunggug masih ditutup untuk kegiatan wisata.
Klaster Manajer Gunung Galunggung, Yaya Sutia mengatakan, pihaknya masih memilih tutup meski sudah ada izin untuk kembali beroperasi dari pemerintah setempat. Menurut dia, pihaknya masih terus menyiapkan protokol kesehatan yang maksimal untuk menyambut kedatangan wisatawan.
"Kita masih tutup, masih menyiapkan protokol kesehatannya," kata dia kepada Republika.
Ia mengatajan, jika Gunung Galunggung dibuka akan banyak wisatawan yang berkunjung. Jika protokol kesehatan tak dipersiapkan dengan matang, dikhawatirkan destinasi wisata yang dikelolanya itu justru menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
Yaya belum tahu pasti waktu pembukaan kembali destinasi wisata kawah Gunung Galunggung. "Insyaallah secepatnya," kata dia.