REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Kabupaten Sukabumi dinilai masih kekurangan tenaga medis khususnya dokter. Padahal, keberadaanya sangat penting dalam peningkatan layanan kesehatan kepada masyarakat. "Saat ini Kabupaten Sukabumi memang masih kekurangan dokter yang ditempatkan di seluruh puskesmas yang tersebar di 47 kecamatan Kabupaten Sukabumi,'' ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Harun Alrasyid kepada wartawan, Jumat (12/6). Hingga kini terdapat beberapa puskesmas yang belum memiliki tenaga dokter.
Sukabumi memiliki jumlah penduduk sekitar 2,5 juta jiwa. Untuk melayani kesehatan jutaan warga ini harus ditunjang dengan sumber daya manusia yang mumpuni salah satunya adalah dokter.
Idealnya ungkap Harun, satu dokter ini minimal rasionya dalam perbandingannya dapat melayani pasien sebanyak 10.000 jiwa. Sehingga di Kabupaten Sukabumi harus memiliki sebanyak 300 dokter yang harus ditempatkan di seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Sukabumi.
Dalam artian dari 58 Puskesmas ini, harus ada 300 dokter. Dari data tersebut Kabupaten Sukabumi sekarang masih kekurangan dokter sekitar 120 orang dokter untuk mencapai pemenuhan minimal.
Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis, khususnya dokter yang bertugas di puskesmas ini, maka pemerintah daerah akan mendorong para remaja untuk mendapatkan beasiswa pendidikan kedokteran. Selain itu akan mendorong dokter-dokter baru untuk bertugas di 58 Puskesmas yang ada di Kabupaten Sukabumi.
Marwan menuturkan, untuk satu puskesmas idealnya harus memiliki enam dokter diantaranya dokter umum dan dokter gigi. Solusi ke depan pemkab memberikan bea siswa kepada warga.
Syarat untuk memperolehnya lanjut Marwan, warga harus melakukan perjanjian setelah lulus pendidikannya mereka harus pulang ke kampung halaman. Hal ini sebagai bentuk pengabdian kepada warga.