Jumat 12 Jun 2020 15:59 WIB

APD Menumpuk di Gudang Dinkes Pasaman Barat

APD senilai Rp2,1 miliar masih menumpuk di gudang Dinkes Pasaman Barat

Tenaga medis membenahi alat pelindung diri (APD) COVID-19
Foto: ANTARA/IRWANSYAH PUTRA
Tenaga medis membenahi alat pelindung diri (APD) COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, SIMPANG EMPAT - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) melakukan inspeksi mendadak ke gudang Dinas Kesehatan. Anggota DPRD pun melihat alat pelindung diri (APD) senilai Rp2,1 miliar yang menumpuk.

"Kami mendapatkan informasi bahwa ada barang APD yang menumpuk di gudang Dinas Kesehatan. Ada keganjilan kerena hingga saat ini belum juga dibagikan padahal masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) telah berakhir. Untuk apa barang ini lagi," kata Ketua DPRD Pasaman Barat Pahrizal Hafni didampingi Ketua Komisi IV Adriwilza dan anggota Komisi 1, Muhammad Guntara, Jumat (12/6).

Ia mengatakan pihaknya sengaja melakukan inspeksi mendadak ke gudang karena informasinya banyak APD untuk kebutuhan Covid-19 yang menumpuk di gudang. "Anggarannya sudah dianggarkan dan setiap kami tanyakan apa sudah ada selalu dijawab tidak ada. Ternyata barangnya sudah ada dan belum juga dibagikan ke masyarakat," tegasnya.

Ketua Komisi IV DPRD Pasaman Barat Adriwilza menambahkan sudah tiga kali sidang di DPRD dikatakan APD belum datang. Padahal APD ini sangat dibutuhkan masyarakat dan petugas di Puskesmas dan petugas di posko perbatasan.

 

"Pertanyaannya kenapa APD bernilai miliaran ini menumpuk dan tidak dibagikan," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan, Jon Hardi mengatakan pihaknya telah membelanjakan untuk APD senilai Rp2,1 miliar lebih dari Rp10 miliar yang dianggarkan dana Balanja Tidak Terduga (BTT). "APDnya sudah ada namun belum dibayarkan karena menunggu pengecekan inspektorat," ujarnya.

APD yang dibeli itu ada sekitar 11 item diantaranya ada masker, pelindung mata, pelindung wajah, sarung tangan dan sejumlah APD lainnya. "APD ini diperuntukkan untuk Puskesmas yang ada di Pasaman Barat, Rumah Sakit Yarsi dan untuk fasilitas kesehatan lainnya," katanya.

Pihaknya sangat hati-hati dalam pengadaan APD ini. Barang APD setelah sampai, dititip di gudang farmasi Dinas Kesehatan. Setelah itu diperiksa oleh tim panitia barang dan inspektorat. "Kami meminta pendampingan ke Inspektorat sehingga APD per item diperiksa sebelum dibagikan. Sore kemarin pemeriksaan sudah selesai dan akan mulai dibagikan Senim depan," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement