REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri clothing merupakan salah satu yang naik daun di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Namun bukan perkara mudah meraih kesuksesan di industri clothing.
Persaingan di industri ini dikenal sangat sengit. Jika salah strategi, bisnis clothing bisa hancur lebur. Pengalaman jatuh-bangun mengelola clothing ini sudah dirasakan Adit Adiyatma.
Pria asal Kalimantan itu kini berkibar di industri clothing dengan brand Mailmo. Adit harus mengalami jalan berliku untuk bisa sukses dengan Mailmo. Dia pernah bangkrut saat memulai usaha clothing.
"Gw mulai terjun di bisnis clothing pada tahun 2010. Waktu itu masih join berdua, namanya North Noise. Sayangnya cuma bertahan sampai 2014, gagal dan akhirnya bangkrut," papar Adit, Kamis (22/6).
Keterpurukan awal ini tak membuat Adit patah semangat. Adit justru menjadikannya sebagai batu loncata. Enggan mengulangi kesalahan sebelumnya, Adit akhirnya bisa sukses bersama Mailmo.
"Gw pikir-pikir kenapa gw engga buka usaha sendiri aja. Gw pelajari kenapa brand yang lama tidak bisa berjalan. Gw pelajari betul dan gw ubah konsepnya hingga akhirnya bisa diterima pasar," ujar Adit.
"Gw mulai mikir gw bisa berkembang di bisnis ini. Bisa untuk makan sehari-hari dan ngehidupin gw. Gw cinta sama bisnis ini," tambah Adit.
Sukses mengibarkan Mailmo tak membuat Adit cepat puas. Dia punya ambisi besar lainnya. Adit ingin Mailmo makin berkibar agar bisa menambah lapangan pekerjaan di Bandung.
"Fokus saat ini buat ngenalin Mailmo lebih luas ke masyarakat Indonesia. Gw juga pengen punya official store sendiri dan konveksi sendiri sehingga bisa nambah karyawan," imbuh Adit.
Mailmo sendiri saat ini bisa didapatkan via online shop atau bisa langsung kunjungi website www(dot)itsmailmo(dot)com dan sudah memiliki 35 reseller toko tersebar di seluruh Indonesia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika