REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memprediksikan pembukaan hotel pada Juni hingga Juli 2020 seiring dengan kebijakan normal baru oleh pemerintah.
"Prediksinya bulan Juli nanti mungkin sudah buka semua hotel yang sempat tutup operasional akibat pandemi," kata perwakilan Humas PHRI Surakarta Sistho A Srestho di Solo, Kamis (11/6).
Ia mengatakan saat ini manajemen hotel masih memilih untuk menunggu dan melihat kondisi terkini. Bahkan, dikatakannya, hingga saat ini belum ada laporan masuk secara resmi ke pengurus PHRI terkait pembukaan hotel kembali.
Mengenai kemungkinan dipanggilnya kembali karyawan yang sempat dirumahkan, tergantung dari kebijakan masing-masing hotel.
"Itu juga tergantung dari kondisi keuangan setiap hotel," ujarnya.
Selain itu, menurut dia, tergantung dari proses pemulihan ekonomi. Ia mengatakan makin cepat membaiknya kondisi ekonomi maka akan makin cepat pula karyawan dipanggil lagi untuk bekerja.
Sementara itu, dia mengakui saat ini sudah terjadi peningkatan okupansi hotel. Bahkan, pada akhir minggu lalu beberapa hotel mulai terisi, salah satunya di Alana Hotel and Conventions Center.
Sistho yang juga menjabat sebagai General Manager hotel tersebut mengatakan pada akhir minggu lalu ada sebanyak 70 kamar yang terisi. Ia mengatakan angka itu lebih baik dibandingkan beberapa waktu sebelumnya.
Mengenai protokol kesehatan, Public Relations and Event Marketing Manager Alila Solo Hotel Tesa Pujiastuti mengatakan hotel memiliki standar protokol kesehatan yang ketat, salah satunya adalah mensterilkan setiap sudut sebelum dan setelah tamu menginap.
"Kami juga wajib menerapkan standar keamanan dengan servis secara personal tamu yang datang untuk menghindari terjadinya kerumunan," katanya.