REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Kepala Stasiun Geofisika, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kepahiang, Litman menyebut sejak Mei hingga Juni 2020 telah terjadi 96 kali gempa di Provinsi Bengkulu.
"Terbaru hari ini (Kamis) pukul 04.38 WIB terjadi gempa dengan magnitudo 3.3 kedalaman 31 kilometer di Kabupaten Seluma," katanya di Bengkulu, Kamis (11/6).
Dari 96 kali gempa itu dengan rincian pada Mei 65 kali dan Juni sampai hari ini, termasuk gempa subuh tadi sudah 31 kali. Aktifitas gempa itu rata-rata Provinsi Bengkulu diguncang dua hingga tiga kali gempa setiap harinya.
Namun gempa itu terjadi dengan magnitudo kecil sehingga tidak berpotensi tsunami. Ada dua kategori yang menyebabkan terjadinya gempa di Bengkulu yakni patahan lempeng Mentawai, sedangkan di daratan terdapat dua segmen dari patahan Sumatra yakni segmen Ketahun dan segmen Musi.
"Kita ini memang daerah rawan gempa yang berasal dari pergerakan patahan lempeng mentawai, kalau istilahnya jalur subduksi pertemuan dua lempeng," paparnya.
Dengan kondisi itu, Litman mengimbau masyarakat di daerah itu untuk selalu waspada dan berhati-hati, sebab gempa bisa terjadi kapan saja. "Gempa kecil itu patut kita syukuri karena gempa besar enggak ada. Justru yang buat kita khawatir kalau gempa kecil itu enggak ada dan tiba-tiba terjadi gempa besar," ujar dia.