Kamis 11 Jun 2020 08:29 WIB

Ratusan Santri di Cirebon Tes Swab Sebelum Masuk Pesantren

Santri asal Kabupaten Cirebon dites swab sebelum kembali ke sejumlah pesantren.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Mas Alamil Huda
Para santri antre di pos pemeriksaan kesehatan Pesantren Idrisiyyah di Kampung Pagendingan, Desa Jatihurip, Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (10/6). Santri yang kembali ke pesantren diperiksa kondisi kesehatan serta diwajibkan membawa surat keterangan bebas Covid-19 dari lingkungan tempat tinggal masing-masing sebelum masuk ke lingkungan pesantren.
Foto: ADENG BUSTOMI/ANTARA FOTO
Para santri antre di pos pemeriksaan kesehatan Pesantren Idrisiyyah di Kampung Pagendingan, Desa Jatihurip, Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (10/6). Santri yang kembali ke pesantren diperiksa kondisi kesehatan serta diwajibkan membawa surat keterangan bebas Covid-19 dari lingkungan tempat tinggal masing-masing sebelum masuk ke lingkungan pesantren.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sedikitnya 500 santri asal Kabupaten Cirebon, Jawa Barat akan menjalani pemeriksaan swab sebelum kembali ke pondok pesantren tempat mereka memimba ilmu. Pemeriksaan itu sepenuhnya difasilitasi Pemkab Cirebon.

Pelaksanaan pemeriksaan swab terhadap para santri itu akan dilakukan pada hari ini, Kamis (11/6) hingga Jumat (12/6). Para santri yang akan menjalani pemeriksaan swab itu merupakan santri asal Kabupaten Cirebon, yang akan kembali ke sejumlah pesantren di Kediri, Jombang, Yogyakarta, Tuban dan wilayah lainnya.

"Ini merupakan bentuk perhatian dan kepedulian Pemkab Cirebon terhadap santri- santri warga Kabupaten Cirebon, yang hendak kembali ke pesantren di luar kota," kata Bupati Cirebon, Imron, Rabu (10/6).

Pelaksanaan tes swab itu merupakan tindak lanjut dari rapat yang dilaksanakan bersama Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PCNU Kabupaten Cirebon, selaku asosiasi pondok pesantren. Dengan adanya pemeriksaan tersebut, akan dapat memastikan kondisi kesehatan para santri asal Kabupaten Cirebon.

"Perhatian dan kepedulian Pemkab Cirebon dalam kegiatan ini merupakan bukti hadirnya pemerintah dalam mendukung kegiatan pondok pesantren," tukas Imron.

Imron menambahkan, pihaknya sengaja langsung melakukan tes swab dan bukan menggunakan rapid test. Pasalnya, hasil dari pemeriksaan tes swab lebih akurat untuk memastikan seseorang positif atau negatif Covid-19.

Nantinya, santri yang sudah menjalani tes swab itu akan mendapatkan surat keterangan sehat. Para santri bisa membawa surat tersebut ke pesantren yang dituju untuk memastikan kondisi kesehatannya.

"Biar tidak ada keraguan bahwa santri yang berasal dari Kabupaten Cirebon, kembali ke pesantren dalam keadaan sehat," tegas Imron.

Imron juga mengungkapkan, program seperti itu rencananya akan digulirkan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum. Namun, Kabupaten Cirebon telah memulainya lebih dulu.

"Kota dan kabupaten lain (di Jawa Barat) belum melakukannya, kita (Kabupaten Cirebon) sudah melaksanakan," cetus Imron.

Imron menyebutkan, berdasarkan informasi dari RMI NU Cirebon, ada sekitar 8.000 santri dari berbagai daerah yang akan kembali ke sejumlah pesantren di Kabupaten Cirebon. Untuk itu, dia meminta kepada pondok pesantren untuk mensyaratkan para santri yang kembali ke pondok pesantren agar membawa surat keterangan sehat.

"Kami sudah anjurkan, santri yang akan kembali ke pesantren di Kabupaten Cirebon, untuk membawa surat keterangan sehat," tandas Imron.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement