REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Wakil Bupati Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Agustinus Payong Boli mengatakan, pasien Covid-19 nomor 02 di daerah itu pernah melakukan kontak aktif dengan puluhan bahkan ratusan warga. "Saya juga sudah ambil data pengakuan dari pasien 02 di RS Larantuka bahwa pasien itu pernah kontak aktif dengan jamaah di masjid puluhan bahkan ratusan orang, juga tetangga-tetangganya," kata Agustinus Payong Boli, Rabu, (10/6).
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan riwayat pasien 02 di daerah itu, dan adanya penolakan warga Desa Sagu melakukan tes cepat. Hal ini kemudian berdampak pada aksi penutupan akses dari Desa Sagu oleh desa tetangga.
Informasi resmi dari pasien 02 ini dijadikan rujukan bagi pemerintah daerah untuk melakukan penelusuran dan menggelar tes cepat. "Tinggal warga Desa Sagu harus secara jujur dan iklas mau menjalani tes cepat dan mengikuti protap pemerintah," kata Agus Boli.
Artinya, semua warga desa harus secara jujur jika pernah melakukan kontak dengan pasien di saat ibadah, atau tempat kerja atau rumah atau tempat umum lainnya agar segera melapor diri untuk di periksa sehingga bisa ketahui dan ditangani oleh petugas.
"Jika saudara-saudara saya di Sagu sayangi diri, sayangi keluarga, sayangi Desa Sagu dan semua masyarakat, segera lapor diri untuk di rapid test dan karantina mandiri selama 14 hari terdahalu sambil melihat perkembanganya," katanya.
Tujuannya adalah untuk melakukan pencegahan dan memperbaiki kondisi di Desa Sagu menjadi baik kembali. Karena ini telah berdampak buruk terhadap perekonomian dan hubungan sosial kekerabatan kata menambahkan.