REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali siap menyambut penerapan normal baru sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19 khususnya dalam sektor pariwisata. Badung mendukung pemulihan sektor pariwisata secara bertahap.
"Untuk menyikapi dan mempersiapkan new normal, kami telah melakukan upaya-upaya yang bersifat koordinatif dengan seluruh stakeholder atau pemangku kepentingan yang ada di Kabupaten Badung. Khususnya dengan stakeholder yang menyangkut pariwisata," ujar Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, di Mangupura, Badung Selasa.
Pihaknya juga telah mengikuti rapat koordinasi virtual dalam upaya mitigasi serta upaya pemulihan pariwisata dengan mencanangkan program Clean, Safety, and Healthy (CSH) secara bertahap di wilayah hukum Polda Bali. Terhadap konsep normal baru, Pemkab Badung juga telah meminta pendapat berbagai pihak dalam menyusun dan merumuskan konsep SOP penerapannya.
Nantinya, rumusan itu juga akan disinergikan dengan rumusan yang disusun Pemprov Bali sehingga tercipta sinergi dalam menyambut budaya normal baru di Bali. Pemkab Badung juga telah menyelesaikan surat edaran yang akan diberikan sebagai prakondisi semua pemangku kepentingan di Badung. Tujuannya agar semua pihak bisa melakukan persiapan untuk melakukan langkah-langkah dalam menyambut normal baru.
"Sehingga pada saatnya nanti apabila sudah ada instruksi dari Gubernur Bali terkait sektor apa yang dibuka dan di wilayah mana, kami di Badung sudah siap dan tinggal melaksanakannya serta tidak lagi melakukan persiapan," ungkap Suiasa.
Wakapolda Bali Brigjen Pol I Wayan Sunartha mengatakan pelaksanaan program Clean, Safety, and Healty (CSH) secara bertahap dimulai sejak Mei lalu sampai dengan Desember mendatang dengan sejumlah tahapan. Ia juga meminta masukan dari semua pihak terkait dengan pelaksanaan program Clean, Safety, and Healthy sehingga di lapangan dapat berjalan dengan baik.
"Terkait dengan pelaksanaannya nanti, kehadiran TNI dan Polri di lapangan sangat penting dalam memberikan bimbingan dan edukasi serta memberikan informasi yang benar tanpa adanya tindakan yang keras," ungkap Wayan Sunartha.