Selasa 09 Jun 2020 17:39 WIB

Rapid Test di Solo Sasar Ojol

Rapid test di Solo menyasar ojek online, pasar tradisional, hingga ibu hamil

Rep: Binti Sholikah/ Red: Esthi Maharani
Rapid Test
Foto: undefined
Rapid Test

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo bakal mengadakan uji cepat atau rapid test terkait Covid-19 dengan menyasar pengendara ojek online atau ojol. Sebelumnya, selain menyasar kontak erat pasien Covid-19, rapid test juga menyasar pasar tradisional, ibu hamil menjelang persalinan, serta aparatur sipil negara (ASN) yang bersinggungan langsung dengan masyarakat.

Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan, DKK masih melakukan rapid test untuk memetakan potensi penularan sehingga bisa diketahui peta Covid-19. Dengan begitu, diharapkan DKK melakukan intervensi lebih cepat.

"Untuk Ojol pekan depan. Jumlahnya sekitar 120-150 sampel. Saya perbanyak sepeda motor," katanya, Selasa (9/6)

Ia menegaskan rapid test sudah dilakukan di pasar karena sebelumnya ditemukan hasil yang reaktif.  Hasil rapid test di pasar menunjukkan sebanyak 14 orang reaktif. Kemudian, mereka yang reaktif menjalani uji swab secara polymerase chain reaction (PCR). Sebagian hasil swab yang sudah keluar menunjukkan negatif.

"Melihat seperti ini bahwa physical distancing dan masker menjadi sangat penting. Sebab dari 37 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 itu hanya 11 orang yang yang punya riwayat perjalanan," kata Siti kepada wartawan, Selasa (9/6).

Sementara rapid test untuk ASN Pemkot direncanakan sebanyak 750-an sampel. Rapid test untuk ASN dilakukan karena tak sedikit aparat yang bersinggungan dengan masyarakat. Misalnya Dinas Kominfo, BUMD, kantor kelurahan dan kecamatan.

Sementara itu, rapid test untuk ibu hamil hingga saat ini masih berjalan. DKK melakukan konsolidasi dengan rumah sakit (RS), puskesmas dan organisasi profesi. DKK telah menunjuk RSUD dr Moewardi, RS Kasih Ibu, RS PKU Muhammadiyah dan RS dr Oen untuk mendukung rapid test untuk ibu hamil

"Bagi yang hasil rapid reaktif dan swab negatif persalinannya harus di rumah sakit," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement