Selasa 09 Jun 2020 09:19 WIB

DPRD: Pemda DIY Tetap Harus Tertibkan Masyarakat

Jangan sampai kegiatan bersepeda intensitasnya dilakukan seperti sebelum wabah Covid.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Sejumlah warga bersepeda di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta, DI Yogyakarta, Senin (8/6/2020). Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan HB X menginstruksikan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menertibkan masyarakat yang kembali  beraktivitas di kawasan Titik Nol Kilometer dan Malioboro tanpa mematuhi protokol pencegahan penularan COVID-19 seperti menjaga jarak dan memakai masker
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Sejumlah warga bersepeda di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta, DI Yogyakarta, Senin (8/6/2020). Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan HB X menginstruksikan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menertibkan masyarakat yang kembali beraktivitas di kawasan Titik Nol Kilometer dan Malioboro tanpa mematuhi protokol pencegahan penularan COVID-19 seperti menjaga jarak dan memakai masker

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diminta tetap melakukan penertiban dan edukasi kepada masyarakat selama masa tanggap darurat bencana Covid-19. Hal ini menyusul situasi sejumlah titik di DIY yang mulai ramai seperti sekitar Tugu, Titik Nol Kilometer, Malioboro, Alun-Alun Utara, dan Alun-Alun Selatan yang mulai dipenuhi masyarakat yang melakukan kegiatan kegiatan olahraga maupun hanya duduk-duduk.

"Fenomena ini perlu disikapi oleh Pemda secara cepat untuk tetap dilakukan edukasi dan penertiban agar kegiatan tersebut tetap harus didasari kewaspadaan dan menjalankan protokol kesehatan dalam mencegah Covid-19 seperti selalu memakai masker, jaga jarak, dan selalu cuci tangan sebelum dan setelah beraktivitas," ujar Anggota Komisi A DPRD DIY, Muhammad Syafi'i, kepada Republika, Selasa (9/6).

Saat ini, di wilayah DIY memang mulai menjamur para pesepeda baru yang berkelompok dan berkeliling di seputar wilayah ini. Oleh karena itu Pemda mesti menggalakkan lagi Patroli Satpol PP yang dibantu TNI dan Polri. 

"Jangan sampai kegiatan di luar seperti bersepeda itu intensitasnya dilakukan seperti sebelum terjadi wabah Covid-19. Saya berharap masyarakat juga harus tetap waspada, jangan terlalu berlebihan hingga menjadi lalai. Kita berharap tetap ada masa transisi yang akan memastikan wabah Covid betul-betul telah hilang di DIY dan Indonesia," ujarnya.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebelumnya mengatakan, kawasan Malioboro hingga Titik Nol Kilometer sudah mulai ramai dikunjungi di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Ia menyaksikan sendiri banyak pengunjung yang tidak patuh dan tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan di kawasan tersebut.

"Ahad malam saya juga keluar, keliling lewat Malioboro. Di Malioboro mereka kongkow-kongkow sambil duduk tidak pakai masker," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Senin (8/6).

Sultan pun menegaskan, jangan sampai ramainya masyarakat Malioboro yang melanggar protokol Covid-19 menyebabkan adanya klaster baru penularan Covid-19 di DIY. Ia pun mengancam akan menutup kawasan Malioboro jika ditemukan positif dari jantung Kota Yogyakarta tersebut. "Jangan sampai saya close (tutup), jangan sampai ada yang positif. Sehingga nanti terjadi Covid (gelombang) kedua. Saya minta kesadaran mereka yang ada di Malioboro (menjalankan protokol kesehatan)," ujarnya.

Menurutnya, jika ada kasus positif yang ditemukan di tempat tersebut, pelacakan kasus akan susah dilakukan. Untuk itu, ia meminta seluruh masyarakat yang berkunjung di tempat tersebut untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, pihaknya pun telah meminta Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menempatkan petugas. Jika ada pengunjung yang melanggar protokol Covid-19, maka akan langsung ditindak tegas.

"Akan kita tempatkan petugas untuk mengingatkan mereka untuk menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer. Kalau ngeyel, dibubarkan dan yang tidak pakai masker diminta pulang," kata Aji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement