Senin 08 Jun 2020 19:05 WIB

Dedie: Penumpukan Penumpang KRL Karena Ingin Tepat Waktu

Dedie meminta semua pihak, baik pengelola, petugas dan penumpang terapkan protokol.

Antrean penumpang KRL di Stasiun Bogor, Senin (8/6)
Foto: republika/carep sz
Antrean penumpang KRL di Stasiun Bogor, Senin (8/6)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkab) Bogor meminta kepada PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk mengoperasikan Kereta Rel Listrik (KRL) dengan metode yang paling tepat selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan hal itu melalui telepon selulernya, di Kota Bogor, Senin, ketika diminta tanggapannya perihal penumpukan calon penumpang KRL di Stasiun Kereta Api Kota Bogor yang akan berangkat kerja ke Jakarta pada Senin (8/6).

Penumpukan calon penumpang KRL terlhat mulai dari depan pintu masuk sampai ke halaman depan, dan mengular sampai ke dekat tangga masuk stasiun pada sekitar pukul 06.00 WIB sampai 07.30 WIB.

Ia mengatakan Pemkab Bogor sangat mendukung dan berkepentingan untuk memulai kembali roda perekonomian di Jakarta maupun daerah sekitarnya meski masih dalam situasi pandemi Covid-19.

Menurut dia, penumpukan calon penumpang KRL di Stasiun Bogor terjadi karena para pegawai ingin tiba tepat waktu di kantor pada hari pertama kerja lagi pekan ini. Namun Dedie mengingatkan agar semua pihak baik penumpang, petugas kereta, maupun pengelola stasiun, tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan memperhatikan kehati-hatian.

"Selama belum ditemukannya vaksin anti Virus Corona, maka faktor kehati-hatian kita harus terus ditingkatkan," kata Dedie.

Kepada PT KCI da PT KAI, Dedie berpesan agar pada fase PSBB transisi tetap dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko penularan Virus Corona. "Karena potensi penularan Virus Corona dapat muncul dari kerumunan atau interaksi jarak dekat, seperti antrian tiket di stasiun dan kepadatan dalam gerbong kereta," katanya.

Sementara itu sebelumnya PT KCI telah menambahkan jam operasional KRL satu jam dari semula, pukul 04:00-20:00 WIB menjadi 04.00-21.00 WIB, mulai Senin (8/6). Vice President Corporate Communications PT KCI Anne Purba di Jakarta, Ahad (7/6) mengatakan penambahan jam operasional ini untuk mengakomodasi pengguna jasa KRL yang beraktivitas kembali mulai 8 Juni 2020.

"Untuk mencegah penumpang kereta berdesakan, KCI mengimbau masyarakat merencanakan perjalanan dengan cermat," kata Anne.

Menurut dia, kemungkinan adanya antrean pengguna jasa di stasiun dan batasan kapasitas maksimal di dalam gerbong kereta bisa saja terjadi. Namun antrean maupun kepadatan pengguna jasa KRL, kata dia, diperkirakan sulit dihindari bila pola aktivitas pengguna KRL terpusat pada pagi dan sore hari selama PSBB Transisi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement