Sabtu 06 Jun 2020 17:13 WIB

Pemkab Batang Uji Coba Normal baru di Pasar Induk

Tak ada pedagang Pasar Induk Batang yang reaktif setelah dilakukan rapid test.

Pedagang daging menanti pembeli di los daging sapi di pasar. ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang daging menanti pembeli di los daging sapi di pasar. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Pemerintah Kabupaten Batang menguji coba penerapan tatanan kehidupan normal baru di Pasar Induk Batang pada Sabtu (6/6). Uji coba dilakukan setelah adanya pemeriksaan yang hasilnya menunjukkan tidak ada pedagang pasar yang terindikasi tertular virus corona.

Bupati Batang Wihaji mengatakan guna mencegah penularan COVID-19, pemerintah kabupaten memperketat penerapan protokol kesehatan dalam kegiatan jual beli di pasar.

Baca Juga

"Pasar tidak boleh berhenti apalagi tutup. Ini tempat rakyat kecil mengais rezeki. Tetapi mereka yang berada di sana harus mematuhi protokol kesehatan," katanya.

Bupati mengatakan pemerintah membuka kembali Pasar Induk Batang setelah menyediakan sarana prasarana pendukung penerapan protokol pencegahan COVID-19 serta melakukan pemeriksaan pada pedagang dan pembeli di pasar tersebut.

"Alhamdulillah dari hasil tes cepat secara massal dan acak pada 150 pedagang dan pembeli di pasar semuanya dinyatakan negatif COVID-19," katanya.

Pemerintah juga memberlakukan ketentuan yang mewajibkan pedagang dan pengunjung pasar memakai masker dan pelindung wajah. Semua yang berada di pasar wajib menjaga jarak dengan orang lain, serta mencuci tangan.

"Protokol kesehatan untuk melindungi semuanya, apalagi lansia yang rentan sekali tertular. Oleh karena, semua pelaku aktivitas di pasar harus disiplin dan mematuhi protokol kesehatan," kata Bupati.

Kepala Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Batang Subiyanto mengatakan pemerintah kabupaten telah menyediakan sarana pendukung penerapan protokol kesehatan di delapan pasar guna mencegah penyebaran virus corona. "Kami juga sudah membuat surat edaran terkait persiapan normal baru yang ditempel di pasar," kata Subiyanto.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement