REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Salah seorang pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surabaya dikabarkan meninggal dunia akibat terpapar Covid-19. Informasi tersebut beredar melalui pesan berantai di media sosial.
Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Kohar Hari Santoso mengkonfirmasi hal tersebut. Menurut dia, karyawan itu sakit, dan jika dilihat dari gejalanya terindikasi Covid-19.
"Lalu dievaluasi lebih jauh dan dirawat di RSAL, ternyata kemudian meninggal," kata Kohar di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (5/6).
Namun demikian, Kohar belum memastikan apakah karyawan bersebut benar-benar tepapar Covid-19 atau bukan. Karena hingga saat ini, hasil tes swabnya belum keluar. Kohar mengaku telah melakukan rapid test terhadap para karyawan PDAM akibat kejadian tersebut.
"Ada tiga orang yang terindikasi sakit. Ada yang diisolasi di rumah sakit dan ada yang isolasi mandiri di rumah," ujar Kohar. Kohar juga belum mau mengungkapkan hasil rapid test yang dilakukan di kantor PDAM Surabaya tersebut.
Dari pesan berantai yang beredar, disebutkan orang yang meninggal dunia adalah sopir dari direktur utama PDAM Surabaya. Sedangkan sang direktur utama saat ini tengah menjalani isolasi mandiri. Pesan itu juga menyebutkan seorang supervisor sedang menjalani perawatan di RS Primadya Husada Citra (PHC) Surabaya.
Sekretaris PDAM Surya Sembada, Bambang Eko Satrio membenarkan kabar meninggalnya sopir Dirut PDAM Surabaya. Sopir dari Mujiaman yang merupakan Dirut PDAM Surabaya itu meninggal dengan diagnosis radang paru-paru. Dia juga mengaku belum mendapatkan hasil tes PCR.
"Kami belum mendapatkan kabar tentang hasil tes yang bersangkutan. Apakah itu positif Covid-19 atau negatif, tetapi yang sudah pasti, beliau meninggal karena radang paru-paru," ujarnya.
Bambang mengungkapkan, dari 1.200 karyawan di PDAM Surya Sembada, sebanyak 300 orang karyawan telah menjalani rapid test yang diselenggarakan secara mandiri. "Hasilnya memang ada, tapi tidak banyak kok yang reaktif. Sudah isolasi mandiri dan kami sudah koordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 Surabaya," ujar Bambang.