REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 742 pasien yang terkonfirmasi positif terpapar Covid-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur, dinyatakan sembuh. Khusus hari ini, ada 132 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh dan dipulangkan ke rumah.
"Kalau ditotal hingga saat ini ada 742 pasien yang sudah sembuh," kata Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita di Surabaya, Jumat (5/6).
Menurut dia, pada hari ini sekitar 132 pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh dan telah dipulangkan. Mereka terdiri dari 95 orang yang sebelumnya menjalani karantina di Hotel Asrama Haji dan 37 orang dirawat di Rumah Sakit Husada Utama.
Febria mengatakan, tren peningkatan kesembuhan pasien Covid-19 di Surabaya ini cukup signifikan, salah satunya disebabkan adanya dukungan mobil laboratorium polymerase chain reaction (PCR) dari Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Karena mobil PCR ini, sehingga proses diagnosa pasien menjadi lebih cepat," ujarnya.
Tren kesembuhan pasien yang menjalani karantina di Hotel Asrama Haji ini, lanjut dia, terus meningkat. Seperti halnya pada Selasa (2/6) ada 32 orang dinyatakan sembuh dan dipulangkan dan Kamis (4/6) ada 70 orang.
"Sementara itu pada hari ini ada 95 orang. Mudah-mudahan ke depan makin tinggi tingkat kesembuhannya," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya ini mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan kesembuhan warga yang menjalani karantina di Hotel Asrama Haji itu terus meningkat. Salah satunya, karena adanya dukungan moril para petugas di sana yang membuat warga (pasien) merasa gembira.
"Kalau di Asrama Haji itu positif tapi OTG (orang tanpa gejala), mereka gembira imunnya naik, kita berikan vitamin. Kemudian makannya juga kita pantau dan mereka juga olahraga dan berjemur," ujarnya.
Ia mengatakan, pasien yang dinyatakan sembuh dan dipulangkan dari Hotel Asrama Haji ini sebelumnya telah menjalani pemeriksaan swab dua kali. Sebelumnya pemkot sempat mengalami kendala karena kurangnya alat swab, namun tidak untuk sekarang.
"Memang swab kemarin sempat tertunda, jadi kita lakukan swab ulang. Tapi sekarang bisa cepat, karena kemarin terhambat karena laboratoriumnya lama dan antre, kalau sekarang bisa cepat," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berpesan kepada seluruh pasien yang telah sembuh dan warga agar tetap menerapkan protokol kesehatan. Selama kondisi pandemi belum dinyatakan aman dengan sempurna, warga harus rajin mencuci tangan, saling menjaga jarak dan menggunakan masker.
"Bahkan, mungkin ke depan saya minta protokol seperti ini. Selalu cuci tangan dan menggunakan masker kalau mereka keluar. Karena itulah cara satu-satunya kita menjaga kesehatan kita pada saat seperti ini," kata Risma.